Probolinggo,- Guru madrasah Diniyah (Madin) yang tergabung dalam Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kabupaten Probolinggo, menentukan sikap politiknya menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2024.
Para guru non-ASN tersebut menggelar deklarasi dukungan dan menyatakan siap memenangkan bakal pasangan calon Gus Mohammad Haris Damanhuri Romli (Gus Haris) – Lora Fahmi Abdul Haq Zaini (Ra Fahmi) dalam Pilkada Kabupaten, 27 November mendatang.
Deklarasi digelar di Aula Pondok Pesantren (PP) Mambaul Huda, Desa Banyuanyar, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, Selasa (10/9/24). Ratusan guru madin, guru TPQ hingga kiai kampung hadir dalam deklarasi ini.
Pembina DPC FKDT Kabupaten Probolinggo, Gus Ahmad Ubaidillah mengatakan, dukungan politik diberikan kepada Gus Haris – Ra Fahmi, bukan tanpa pertimbangan yang matang.
“Sudah 20 tahun lebih guru madin ini nasibnya begini-begini saja, perda (peraturan daerah, red) pun kita tidak punya. Padahal organisasi kita ini tidak hanya di Probolinggo, namun sampai wilayah dan pusat,” kata Gus Ubaid, sapaannya.
Ia yakin, duet Gus Haris – Ra Fahmi, yang notabene representasi dari kalangan pesantren, dapat memperbaiki nasib para guru madin. Bahkan, jika pun ada politik uang, ia memastikan guru madin tidak akan goyah.
“Perda Madin dan kesejahteraan kita selama lima tahun kedepan, tidak bisa ditukar dengan uang, apalagi hanya Rp50 ribu. Guru Madin tidak bisa diintimidasi, bukan pegawai negeri, tidak takut dipecat,” paparnya.
Tawarkan Kesejahteraan Sosial
Gus Haris yang hadir ditemani Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Moh. Al-Fatih (Fraksi PKB) dan Deni Ilhami (Fraksi Gerindra), mengaku sangat prihatin dengan nasib guru madin selama ini.
Di Jawa Timur, sambungnya, ada 6 daerah yang belum memiliki Perda Madin, salah satunya Kabupaten Probolinggo. Khusus zona Tapal Kuda, Kabupaten Probolinggo satu-satunya daerah yang belum memiliki Perda Madin.
“Padahal di Kabupaten Probolinggo ada 1.511 madin, 15 ribuan guru madin dan 288 ponpes pesantren. Seharusnya nasib panjenengan ini bisa lebih baik,” kata Gus Haris.
Gus Haris menyampaikan, ada beberapa hal yang akan dilakukannya jika ditakdir memimpin Kabupaten Probolinggo. Selain Perda Madin, jaminan sosial dan program pengembangan skil guru Madin juga akan dilakukan.
“Insya-Allah sebelum bupati (terpilih) dilantik, Perda Madin bisa disahkan. Kami memiliki 35 kursi di parlemen, kursi mayoritas di DPRD Kabupaten Probolinggo,” ungkap Gus Haris.
Gus Haris menegaskan, guru Madin juga perlu dilindungi oleh jaminan sosial, meliputi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta pelatihan dan pengembangan skill berkala.
“Jaminan sosial ini buat jaga-jaga, selama ini kan tidak ada. Beasiswa S-1, saya pikir juga perlu ya untuk guru Madin,” tutupnya.
Deklarasi dukungan dari guru Madin, melengkapi sikap politik para praktisi pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya, Forum Komunikasi Guru Madrasah (FKGM) juga melakukan sikap serupa, Sabtu (7/9/24) kemarin. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra