Lumajang, – Di zaman dahulu, peperangan antar kerajaan itu sudah biasa, bahkan tak asing lagi. Namun, berbeda lagi dengan di era modern ini.
Pasalnya, di zaman yang serba modern ini, masih ada peperangan yang akhir-akhir ini gencar dilakukan masyarakat Lumajang.
Salah satunya yakni, perang melawan hama tikus. Masyarakat Lumajang kini sibuk mencari cara untuk membasmi hama tikus, yang menyerang ratusan hektar lahan padi dan jagung.
Berbagai cara seperti, membangun benteng pertahanan rumah burung hantu (Rubuha) dan lubang-lubang tikus yang ada di pematang saluran irigasi diasap dengan belerang, semuanya terbilang sia-sia.
Pasalnya, aksi yang dilakukan tersebut tidak membuat hama tikus habis begitu saja. Justru, hama tikus ini semakin menjadi-jadi menyerang ketahanan pangan masyarakat di Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe.
Solikin, petani padi di Desa Karanganom menyampaikan, keluhannya, setelah upaya membasmi tikus tidak berhasil.
“Sudah dilakukan segala upaya untuk memerangi hama tikus, tapi tetap saja, siangnya dibasmi, malamnya sawah saya yang diserang hama tikus,” kata Solikin, Senin (16/9/2024).
Senada dengan Solikin, Prapto petani padi di Desa Candipuro mengatakan, hal yang sama. Kata dia, semua racun untuk membasmi tikus sudah digunakan.
“Hasilnya sama saja, bukannya berkurang, malamnya tikus semakin banyak menyerang lahan padi saya,” katanya.
Untuk diketahui, sekitar 350 hektare lahan padi dan 50 hektare lahan jagung diserang hama tikus. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra