Lumajang, – Kebakaran lahan tebu memakan korban pasangan suami istri (pasutri), Ariyoto (49) dan Endang (45) warga Dusun Kali Kembar Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian Lumajang, Kamis (26/9/2024. Dalam kebakaran di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh itu, Endang meninggal dunia, sementara Ariyoto mengalami luka bakar.
Menurut Kasi Pelayanan Desa Lempeni, Kelvin Nurcahya, awal penemuan dua korban dari laporan warga. Pada saat itu, pihaknya yang mendapat laporan langsung menuju lokasi kejadian.
“Awalnya dapat laporan dari warga, kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban pertama (Ariyoto, Red.) tergeletak tidak sadarkan diri dengan sejumlah luka bakar di sekitar lahan kebun sengon yang sudah ditebang. Korban langsung kami evakuasi dengan ambulans desa menuju rumah sakit,” kata Kelvin di lokasi kejadian.
Kelvin menjelaskan, awalnya warga tidak menduga kalau masih ada korban di lokasi kejadian. Pasalnya, dua jam setelah penemuan Ariyanto, warga menemukan Endang, istri Ariyanto yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban kedua kami temukan kurang lebih 50 meter dari posisi korban pertama. Namun korban (Endang) kami temukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di lahan tebu yang terbakar,” katanya.
Sementara, petugas Polsek yang menerima laporan kebakaran yang membuat satu korban luka bakar dan satu korban meninggal dunia, langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Kami sudah melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat korban ke Rumah Sakit Umum Dokter Haryoto Lumajang,” terang Kapolsek Tempeh, Iptu Samsul Arifin.
Berdasarkan hasil olah TKP dan saksi di lapangan, diduga kuat kebakaran lahan tebu ini berawal saat kedua korban membakar sampah sisa penebangan pohon sengon.
Namun diduga akibat kelalaiannya, api tiba-tiba berkobar hebat dan menyambar tanaman tebu di lahan yang tepat berada di sisi utara lahan sengon milik korban.
“Temuan di lapangan dan hasil keterangan saksi, pemicu kebakaran ini akibat kelalaian korban sendiri. Korban sengaja membakar sampah sisa penebangan sengon miliknya, namun api justru merembet ke lahan tebu,” jelasnya.
“Kemungkinan besar kedua korban berusaha memadamkan api tapi tidak mampu karena angin cukup kencang dan daun tebu banyak yang kering,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra