Probolinggo,- Beberapa hari terakhir, beredar foto salah satu siswi sekolah dasar di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, diduga jadi korban bullying. Sebab wajah korban tampak lebam seperti bekas dipukuli.
Siswi tersebut diketahui berinisial IS (14), warga Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Dalam foto yang beredar, wajah IS lebam dibagian mata, hingga dahi, yang disebut-sebut efek perundungan.
Dari informasi tersebut, PANTURA7.com mencoba mengorek informasi. Hasilnya, diketahui bahwa lebam pada wajah IS bukan lantaran penganiyaan antar pelajar.
Hal tersebut diungkapkan ibu kandung IS, NH (35) yang menyebut bahwa anak pertamanya tersebut memiliki masalah mental. Namun fenomena itu baru diketahui sejak IS usia 8 tahun.
“Sejak lahir kondisi anak saya layaknya anak pada umumnya. Nah, kondisi mental IS baru diketahui saat menginjak kelas 2, diketahui dari guru sekolahnya,” kata NH.
Karena masalah mental itulah, IS yang saat ini berusia 14 tahun masih duduk dikelas 5 SD. Padahal seharusnya ia sudah duduk kelas 1 SMP.
Bahkan, akibat masalah mental yang dideritanya, IS sering mengamuk, jika ada sesuatu hal yang tidak cocok dengannya.
Salah satu hal yang biasanya membuat marah, ketika NH menyuruhnya belajar.jika merasa dipaksa, bukunya kadang dirobek atau dibuang.
“Kadang kalau anak saya marah, biasanya suka menyiksa diri, salah satunya menjambak rambut, bahkan memukul kepalanya sendiri,” tutur NH.
Terkait luka lebam pada wajah anaknya, NH menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi pada Rabu (8/10/24) dan bukan karena bullying di sekolah.
Kejadian itu bermula saat anaknya mendapat jadwal piket kelas. Namun saat diajak oleh temannya yang juga kebagian piket, IS enggan bahkan marah.
“Saat marah itulah, informasinya anak saya membenturkan kepalanya beberapa kali ke bangku. Temannya yang melihat mencoba agar anak saya tidak melakukan hal tersebut,” cerita NH.
Guru dan kepala sekolah lalu melaporkan hal itu ke orang tuanya. Selang 3 hari kemudian dahi dan mata IS lebam. IS lantas dibawa ke puskesmas sebelum di rujuk ke RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo.
“Anak saya sudah dua hari dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh untuk mendapat perawatan luka lebamnya,” imbuh NH.
Cerita NH diamini oleh guru kelas IS, Eko Apriyono. Ia menyebut, kejadian bermula saat IS diminta temannya untuk piket bersama. Namun IS tidak mau dan marah, kemudian membenturkan kepalanya hingga memar.
“Intinya kejadian tersebut bukan karena bullying melainkan perbuatan anaknya sendiri. Sebelum kejadian itu, IS ini kadang-kadang marah hingga menyobek buku pelajarannya sendiri,” sampainya. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra