Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

Religi & Pesantren · 27 Okt 2024 19:22 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan


					ERA BARU: Pelantikan PCNU Kota Probolinggo masa khidmat 2024-2029 di PP Raudlatul Muttaqien Triwung Lor, Sabtu (26/10/24) malam. (foto: M. Rizal Wahyudi). Perbesar

ERA BARU: Pelantikan PCNU Kota Probolinggo masa khidmat 2024-2029 di PP Raudlatul Muttaqien Triwung Lor, Sabtu (26/10/24) malam. (foto: M. Rizal Wahyudi).

Probolinggo,- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo masa khidmat 2024-2029 resmi dilantik. Resepsi pelantikan  digelar di Pondok Pesantren Raudlatul Muttaqien, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Sabtu (26/10/24) malam.

Hadir dalam pelantikan ini Rais Aam PBNU KH. Miftahul Ahyar; Wakil Katib PBNU sekaligus pengasuh Ponpes Raudlatul Muttaqien, KH. Ahmad Tajul Mafakhir; Wakil Katib PWNU Jatim, KH. Misbahul Munir; Wakil Ketua PWNU Jatim H. Noord Shoodiq, Kanwil Kemenag Jatim, Jajaran Forkopimda Kota Probolinggo, delegasi Banom, MWC dan Ranting NU.

Ketua PCNU Kota Probolinggo, H. Arba’i Hasan dalam sambutannya mengatakan, ada 3 pilar yang akan menjadi spirit gerakan NU Kota Probolinggo selama 5 tahun kedepan.

Tiga pilar gerakan tersebut terinspirasi dari embrio kelahiran Nahdlatul Ulama (NU), yang meliputi Nahdlatut Tujjar (gerakan kebangkitan ekonomi), Tashwirul Afkar (gerakan pemikiran ) dan Nahdlatul Waton (gerakan cinta tanah air).

Dalam konteks gerakan penguatan ekonomi, jelas Arba’i, pengembangan ekonomi berbasis lokal menjadi perioritas. Skemanya, dengan membangun sentra ekonomi produktif di tingkat ranting (desa) NU.

“Kami akan memanfaatkan digitalisasi dan jejaring ekonomi serta akses permodalan, bersinergi dengan program pemerintah kota yang berorientasi pada aspek keadilan sosial,” papar Arba’i.

Pada pilar kedua, gerakan pemikiran harus ditumbuh kembangkan melalui diskursus-diskursus kontemporer terkait problematika perubahan sosial yang berkembang di masyarakat.

“Adapun penguatan literasi digital, harus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendiri NU,” tutur Arba’i.

Selain itu, sambungnya, PCNU Kota Probolinggo juga akan tetap konsisten berkhidmat melayani umat di sektor pendidikan, sosial budaya dan kesehatan.

Tak lupa, penataan kelembagaan melalui capacity building, merapikan shof-shof gerakan di semua tingkatan dan memastikan ketersediaan infrastruktur organisasi yang representatif, mutlak harus dilakukan.

“Kami telah memiliki beberapa Lembaga pendidikan yang bernaung dibawah LP Ma’arif NU, Klinik NU, dan LKSA Yatim Piatu & anak terlantar. Saya mengajak seluruh pengurus untuk bergerak bersama-sama, terus bekerja bersungguh-sungguh untuk berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama,” serunya.

Pilar Ketiga, gerakan cinta tanah air merupakan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi untuk kepentingan masyarakat (li maslahatil ammah).

Tentu, PCNU Kota Probolinggo juga akan mendukung kebijakan pemerintah selama tidak bertentangan dengan Aqidah Islam, Ahlussunnah wal jamaah dan selama bertujuan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami akan membangun kemitraan dan kerjasama yang efektif dan produktif dengan berbagai stake holders, baik pemerintah kota, TNI/Polri, DPRD, partai politik dan semua ormas keagamaan di Kota Probolinggo,” Arba’i menambahkan.

Penguatan budaya, menurut Arba’i  akan dilakukan melalui pengembangan Seni ISHARI. Sholawat ISHARI menjadi salah satu warisan budaya salafunassholih yang akan dirawat dan dikembangkan oleh PCNU Kota Probolinggo.

“Dengan memadukan interaksi antara agama dan budaya secara harmonis, kami berharap nanti akan terbentuk kekompakan serta perilaku masyarakat majemuk sebagai masyarakat religius. Gerakan ini didasarkan pada tiga prinsip : nilai islam, budaya setempat dan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 170 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Trending di Religi & Pesantren