Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Ekonomi · 1 Nov 2024 22:17 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan


					RESAH: Petani Cabai, Hasan Prasojo, sedang mengecek tanaman cabainya yang berada di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

RESAH: Petani Cabai, Hasan Prasojo, sedang mengecek tanaman cabainya yang berada di Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Para petani cabai di Kota Probolinggo saat ini tengah gundah. Pasalnya, harga cabai turun drastis sehingga hasil jual komoditas dapur itu tidak mampu menutupi biaya tanam.

Turunnya harga cabai, baik cabai besar dan kecil, mulai dirasakan petani sejak sebulan terakhir. Cabai besar saat ini harganya Rp6 ribu/kg, sedangkan cabai kecil Rp16 ribu/kg.

Dengan harga tersebut, serta melihat hasil panen yang mencapai 500 gram untuk satu pohon, maka kerugian petani untuk satu pohon bisa sampai Rp10 ribu.

Padahal normalnya, harga sekitar Rp20 ribu hingga Rp40 ribu/kg. Baik untuk cabai besar maupun cabai kecil.

“Turunnya harga cabai ini dikarenakan banyak petani yang menanam cabai. Sehingga memasuki bulan Oktober dan November, stok cabai melimpah,” ujar petani cabai di Kecamatan Kademangan, Hasan Prasojo, Jum’at (01/11/2024).

Hasan mengungkapkan, pada musim panen ke-3 atau panen musim kemarau kedua, cuacanya terlalu panas. Hal itu juga mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan cabai.

Terbukti, 1 tanaman cabai yang biasanya sekali panen bisa mencapai 1 kg, kini hanya 500 gram saja. Kondisi ini juga diperburuk dengan daya beli masyarakat yang justru turun sehingga stok cabai tidak terserap maksimal.

Dengan turunnya harga cabai dan stok yang melimpah, Hasan berharap, cabai hasil panen petani dapat diserap oleh pemerintah atau perusahaan yang bergerak di bidang produksi sambal.

“Harapannya, pemerintah atau perusahaan dapat membeli cabai petani yang saat ini stoknya melimpah sehingga petani dapat terus menanam cabai kedepan,” imbuhnya. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Arang Briket Lumajang Diekspor ke Turki

12 Oktober 2024 - 14:44 WIB

Trending di Ekonomi