Probolinggo ,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar debat publik pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo 2024, Jumat malam (8/11/2024). Panelis menilai, jawaban yang diberikan oleh empat paslon sudah sesuai pertanyaan serta tema.
Debat Paslon Pilwali Kota Probolinggo ini dilaksanakan di Gedung Widya Harja, di mana keempat paslon hadir dengan pakaian yang seragam. Setiap paslon membawa maksimal 30 pendukung.
Debat pertama Pilwali Kota Probolinggo dilaksanakan selama 180 menit. Temanya seputar, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, perlindungan perempuan dan anak, serta kesetaraan gender.
Dalam debat yang berlangsung enam sesi, masing-masing paslon menjawab pertanyaan yang telah diajukan panelis. Juga menanggapi jawaban oleh masing-masing paslon, hingga tanya jawab paslon kepada paslon lain terkait visi misinya.
Salah satu panelis debat, Dr Dian Ferricha mengungkapkan, para panelis melihat jawaban para paslon sudah sangat substantif dan masuk di beberapa materi pertanyaan baik yang diajukan serta jawaban sesuai dengan tema.
“Namun, ada beberapa hal dari pertanyaan yang belum terjawab, dan ada beberapa hal antara pertanyaan dan jawaban kurang nyambung,” katanya.
Hal tersebut mungkin karena persiapan yang mepet, kemudian karena debat pertama, sehingga perlu persiapan lebih, serta jam terbang yang kurang. Namun secara umum debat masing-masing paslon sudah bagus.
Terlepas dari hal tersebut, iklim demokrasi Kota Probolinggo cukup bagus, di mana di Jawa Timur, Kota Probolinggo salah satu kota yang memiliki empat paslon. Selain itu keterwakilan perempuan dan keseimbangan perempuan dalam kontestasi juga merata.
“Diharapkan pada debat publik kedua, masing-masing paslon menawarkan program unggulan dan pembahasannya lebih detail, sehingga menjadi program strategis bagi masing-masing paslon,” kata Dian.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal mengatakan, secara keseluruhan debat pertama berjalan dengan lancar. Seluruh pertanyaan dari panelis sudah dijawab oleh paslon berdasarkan tema.
“Nantinya dari debat pertama ini akan dijadikan bahan evaluasi agar debat kedua dan ketiga lebih baik,” katanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra