Menu

Mode Gelap
Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat Banser Lumajang Kawal Pasangan Calon Bupati Lumajang Nomor Urut 02 Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir DPC PKB Kabupaten Pasuruan Dibilang Panik oleh SGI Deklarasi Pemenangan Gubernur dan Bupati Lumajang, Bunda Indah Janji Bangun Klinik di Pondok Pesantren Debat Pilwali Kedua Kota Probolinggo, Empat Paslon Adu Gagasan Tema Pemuda hingga Ekonomi Kreatif

Lingkungan · 16 Nov 2024 20:13 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir


					Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Haryadi. Perbesar

Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Haryadi.

Pasuruan, –  Menjelang musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mulai memetakan wilayah rawan banjir. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyebutkan, ada sembilan kecamatan yang masuk dalam zona merah banjir.

Kesembilan kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Beji, Gempol, Bangil, Rembang, Kraton, Rejoso, Gondangwetan, Winongan, dan Nguling.

“Setiap tahun kita selalu melakukan apel siaga menjelang datangnya musim penghujan. Dalam apel ini, kita juga menyiapkan perlengkapan sebelum musim penghujan,” kata Sugeng, Sabtu (16/11/2024).

Dalam apel siaga tersebut, BPBD memastikan kesiapan berbagai perlengkapan, seperti perahu karet, tali tambang, hingga tenda darurat. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi pergantian musim yang kerap memicu bencana.

Selain ancaman banjir, BPBD juga mewaspadai potensi angin puting beliung, terutama di wilayah perkotaan, seperti Kecamatan Bangil.

“Sebelum musim penghujan datang nantinya pasti akan ada angin puting beliung. Ini yang perlu kita waspadai, apalagi di wilayah perkotaan,” tambah Sugeng.

Sugeng mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca.

“Kami mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Dengan kesiapsiagaan, kita bisa meminimalisir atau bahkan mengurangi adanya korban saat bencana terjadi,” ujarnya.  (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perhutani Probolinggo-Lumajang Tepis Soal Alih Fungsi Lahan Lindung Jadi Tanaman Tebu

12 November 2024 - 16:23 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer

11 November 2024 - 09:27 WIB

Musim Penghujan, Pj Bupati Lumajang Tinjau DAS di Lereng Semeru

10 November 2024 - 12:04 WIB

Enam Rumah di Lereng Gunung Lemongan Lumajang Retak Mendadak

10 November 2024 - 09:08 WIB

BPBD Ingatkan Bencana Hidrometeorologi Kerap Terjadi di Lumajang

8 November 2024 - 17:48 WIB

KAI Daop 9 Jember Dukung Efisiensi Penggunaan BBM Subsidi

6 November 2024 - 16:32 WIB

Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak

4 November 2024 - 13:43 WIB

Tingkatkan Keselamatan, 9 Pos Perlintasan KA Baru Dibangun di Probolinggo

2 November 2024 - 18:14 WIB

Antisipasi Banjir, Warga Dringu Probolinggo Mulai Pasang Pembatas di Depan Rumah

31 Oktober 2024 - 17:54 WIB

Trending di Lingkungan