Probolinggo, – Seminggu menjelang pencoblosan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo menggelar simulasi pencoblosan dan perhitungan suara. Simulasi ini dilakukan agar petugas mengetahui kondisi nanti saat pencoblosan.
Dalam simulasi yang digelar di salah satu gedung pertemuan di Jalan Suroyo dihadiri KPU Kota Probolinggo, dan Bawaslu. Juga dihadiri PPK, PPS, hingga perwakilan KPPS se-Kota Probolinggo.
Layaknya hari pencoblosan, sebelum pencoblosan petugas diambil sumpahnya, barulah pemilih yang datang secara bergantian masuk dan melakukan pencoblosan di bilik suara hingga memasukkan surat suara ke kotak suara.
“Selain merupakan instruksi, simulasi ini untuk mengetahui bagaimana bentuk layout TPS, petugas yang boleh di dalam TPS, serta mengetahui pasti tugas 7 KPPS saat berada di TPS,” ujar Komisioner KPU Kota Probolinggo, Divisi Teknis, Ilmiyah.
Selain itu, simulasi ini juga untuk mengetahui berapa lama seorang pemilih di dalam bilik suara, mengingat jumlah pemilih dalam 1 TPS lebih banyak daripada Pemilu 2024 kemarin.
Kemudian, dalam simulasi ini, juga terdapat berbagai macam pemilih di antaranya pemilih difabel yang saat pencoblosan harus didahulukan.
Kemudian juga ada Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), hingga Daftar Pemilih Khusus yang jam pencoblosannya berbeda dengan daftar pemilih reguler.
“Harapannya dari simulasi ini, para petugas dapat memahami proses pencoblosan dan perhitungan suara, sehingga saat hari H pencoblosan dapat berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
Diketahui, pada Pilkada 2024, KPU Kota Probolinggo menetapkan jumlah TPS sebanyak 328, dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 179.416 pemilih. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra