Probolinggo,- Sekitar dua ratus orang mahasiswa berkomitmen mengawal pesta demokrasi pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Probolinggo 2024 tanpa politik uang.
Gerakan mahasiswa spontanitas dan independen ini pun mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, tak terkecuali eks komisioner Bawaslu dan KPU.
Fathul Qorib, mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo mengatakan, mahasiswa yang dikenal sebagai kaum yang memiliki idealisme tinggi, tentu akan maksimal mempelopori gerakan tolak politik uang ini.
Sebab menurutnya, mahasiswa akan cenderung memilih calon pemimpin yang mempunyai gagasan atau ide-ide dalam pembangunan daerah, daripada memilih pemimpin yang menggunakan politik uang untuk mencapai kekuasaan.
“Saya sangat mengapresiasi gerakan dari adik-adik mahasiswa ini. Saya yakin dengan gerakan ini, demokrasi di Kabupaten Probolinggo akan berintegritas,” kata Qorib, Minggu (24/11/24).
Selian Fathul Qorib, eks Komisioner KPU Kabupaten Probolinggo, Erfan Ghazi juga mengapresiasi gerakan kelompok intelektualis kampus ini.
Ia mengatakan, dengan adanya pemantau pemilu yang berasal dari para mahasiswa di Kabupaten Probolinggo, ia yakini mampu menciptakan demokrasi yang damai, jujur, dan adil, dan bebas money politic.
“Dengan langkah ini, pemuda atau mahasiswa bisa menjadi pemantau sebagai pembelajaran berdemokrasi yang baik dan santun,” ucapnya.
Sementara itu, Ahmadi, salah satu inisiator gerakan mahasiswa ini menyebut, pihaknya akan memantau proses pilkada utamanya di TPS-TPS.
Tujuannya, agar pelanggaran Pilkada tidak terjadi, utamanya dalam hal money politic sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar hasil dari hati nurani rakyat.
“Jumlah teman-teman pemantau pilkada ini 200 orang. Akan kami sebar ke TPS-TPS di semua kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Probolinggo,” ucap Ahmadi. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Keyra