Lumajang,- Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Lumajang (Harjalu) ke-769 resmi dibuka, Senin (2/12/24) pagi. Even yang berlangsung di depan kantor Pemkab Lumajang itu, menampilkan pertunjukan telik sandi Kerajaan Lamadjang Tigang Juru.
Diceritakan kala itu, tiga telik sandi ditugaskan oleh Patih Nambi untuk mengintai gerak gerik Kerajaan Majapahit yang ingin menyerang Kerajaan Lamadjang Tigang Juru.
Sejarah Kerajaan Lamadjang Tigang Juru sendiri dipenuhi dengan kisah heroik, intrik, dan tragedi yang membuat perjalanan Kerajaan Lamadjang hingga pada akhirnya runtuh ditangan kerajaan Majapahit.
Salah satu pertemuan yang menarik dalam sejarah tersebut ialah pertemuan seorang telik sandi kerajaan Lamadjang dengan seorang wanita dari Kedaton Kaputren kerajaan majapahit.
Konon, seorang telik sandi Lamadjang melakukan satu misi rahasia untuk mencari informasi lebih dalam soal penyerangan Majapahit ke Lamadjang. Namun nahasnya, utusan bernama Adiwilaga terpesona dengan paras cantik asal Kaputren tersebut.
Singkat cerita, Adiwilaga ingin mempersuntingnya. Namun akibat cinta terlarang itu, misi rahasia untuk mengintai gerak gerik Kerajaan Majapahit pun terbongkar kepada gadis kaputren itu.
Si wanita lantas melaporkan misi rahasia Adiwilaga ke Kerajaan Majapahit. Mendengar hal itu, telik sandi lainnya dari Kerajaan Lamadjang langsung melarikan diri dari Kerajaan Majapahit, untuk melaporkan tingkah Adiwilaga.
Mendengar kabar tersebut, Patih Nambi yang pada saat itu bertugas menjaga Kerajaan Lamadjang langsung menyusun strategi penyerangan ke dua dengan memasang berbagai jebakan di wilayah Pajarakan hingga Lamadjang.
Namun jebakan yang dibuatnya justru tidak membuahkan hasil. Sebaliknya, Kerajaan Lamdajang runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Diah Halayuda.
Kisah ini menggambarkan bagaimana strategi, keberanian, dan pengorbanan pribadi dapat mempengaruhi jalannya sejarah dan membuka kepengetahuan terhadap kompleksitas hubungan antara Kerajaan Majapahit dan Lumajang.
Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, pertunjukan kolosal Telik Sandi Kerajaan Lamadjang sengaja disuguhkan, sebagai pengingat sejarah berdirinya Kabupaten Lumajang.
“Pertunjukan kolosal ini memang sengaja kita buat, untuk mengingat sejarah Kerajaan Lamadjang,” kata Yuyun, sapaan akrabnya.
Pada momen tersebut, Sekda Lumajang Agus Triyono bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan potong rambut dengan bertuliskan Hari Jadi Lumajang.
“Aksi menggunduli rambut merupakan inisiatif kami menyambut Harjalu 2024. Motif yang terukir di masing-masing rambut merupakan tanggal perayaan pembukaan untuk menyambut harjalu yang selalu dirayakan setiap tanggal 15 Desember,” terangnya.
Sekda Lumajang, Agus Triyono, mengaku rela potong rambut dengan ukiran angka ala Harjalu sebagai bentuk kecintaannya kepada Kabupaten Lumajang.
“Ya senang, inikan hanya sebagai hiburan saja,” cetus Agus. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Keyra