Menu

Mode Gelap
Pejalan Kaki di Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak KA, Sengaja Bunuh Diri? Satu Keluarga Dibegal saat Lintasi Jalan Raya Selogudig Kulon Probolinggo, Motor Amblas Kembalikan Layanan Penerbangan, Bandara Notohadinegoro Jember Direvitalisasi Bupati Lumajang Nilai Kinerja Tim SAR Cari Candra Sudah Maksimal Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan Pencarian Candra Ditutup Setelah 7 Hari, Keluarga Ikhlas

Ekonomi · 9 Des 2024 16:57 WIB

Stok Menipis, Harga Komoditas Dapur di Kota Probolinggo Meroket


					NAIK: Salah satu pedagang di Pasar Baru Kota Probolinggo memegang cabai rawit yang stoknya mulai menipis.
Perbesar

NAIK: Salah satu pedagang di Pasar Baru Kota Probolinggo memegang cabai rawit yang stoknya mulai menipis.

Probolinggo,- Memasuki musim penghujan, harga sejumlah komoditas dapur di Pasar Baru Kota Probolinggo, mengalami kenaikan. Diyakini, harga komoditas dapur meroket karena pasokan dari petani lokal berkurang.

Adapun sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya cabai rawit yang saat ini harganya menyentuh angka Rp30 ribu per kilogram (Kg).

Padahal sebelumnya, harga cabai rawit hanya Rp25 ribu/kg. Komoditas lain yang naik adalah cabai merah besar, yang kini seharga Rp20 ribu/kg dari  sebelumnya Rp15 ribu/kg.

Harga bawang merah juga naik menjadi Rp40 ribu/kg dari sebelumnya Rp25 ribu/kg. Adapun harga tomat yang stabil di kisaran Rp15 ribu/kg.

Salah satu pedagang di Pasar Baru, Siti Aminah mengungkapkan, kenaikan harga komoditas pasar terjadi karena pasokan dari petani lokal atau petani Probolinggo berkurang drastis.

“Karena pasokan petani tipis bahkan tidak ada, untuk cabai saya ambil dari Jember, pedagang lain juga ada yang ambil ke Surabaya. Hal inilah yang membuat harga komoditas dapur, salah satunya cabai rawit mahal,” kata Aminah, Senin (9/12/24).

Menariknya, ayam broiler potong justru mengalami penurunan harga. Saat ini harganya Rp35 ribu/kg, turun Rp3 ribu dari harga awal Rp38 ribu/kg.

Pedagang daging ayam, Muryana menyebut, meski harga ayam turun, namun tak dibarengi dengan daya beli yang meningkat.

“Daging ayam banyak, namun pembelinya sepi karena hujan banyak pembeli yang enggan datang ke pasar. Pembeli mengandalkan pedagang daging keliling, lebih praktis, dan harganya pun tak jauh beda,” ujarnya.

Diprediksi mendekati akhir tahun nanti, harga komoditas dapur akan terus naik, apalagi jika kondisi cuaca tidak berubah. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 397 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Trending di Ekonomi