Probolinggo,- Kreatifitas Hari Purwanto (53), warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, sukses menyulap buah anggur menjadi aneka minuman berjuta rasa.
Meski belum secara resmi dipasarkan, namun berbagai macam aneka minuman karyanya, diharapkan dapat menjadi stimulan dan penyemangat bagi petani anggur.
Dihalaman rumahnya, di Jalan Slamet Riyadi, Hari membuat aneka minuman berbahan dasar anggur. Salah satu minuman yang dibuatnya yakni jus anggur yang sudah mulai dipasarkan.
Pembuatan jus anggur ini diawali dengan buah anggur asli Probolinggo berjenis ‘Probolinggo Biru. Cara pembuatannya pun cukup sederhana.
Terlebih dahulu, buah anggur digiling dengan alat penggiling. Setelah halus, anggur kemudian dipres dengan mesin pres bertekanan angin untuk diambil airnya.
Sebelum dipanaskan, air dari anggur yang dipres, dites kadar gula dan keasamannya. Jika telah sesuai, maka air anggur yang telah disaring kemudian dipanaskan.
“Air anggur dari dua proses tersebut kemudian dipanaskan menggunakan mesin pemanas dengan suhu 75 derajat. Hasil dari pemanasan, minuman anggur atau jus dikemas dan dipasarkan,” ujar Hari, Sabtu (14/12/24).
Tak hanya minuman jus, Hari juga memproduksi wine yang juga berbahan dasar anggur. Namun prosesnya agak berbeda dengan jus.
Sebab setelah buah anggur digiling, masih harus difermentasi selama minimal 40 hari. Setelah melewati masa fermentasi, air anggur telah menjadi wine dan siap dikemas.
Hari dapat memproduksi wine dalam 3 varian yakni hard, medium, dan soft. Perbedaan 3 varian ini terletak pada kandungan alkohol yang dikandungnya.
Dalam sekali produksi, Hari yang dibantu dua anggota Komunitas Pembudidaya Anggur Probolinggo (Kopling) dapat mengolah 400 kg anggur, sesuai kapasitas mesin.
Produksi ini dilakukan seminggu dua kali yakni hari Sabtu dan Minggu. Sebelum resmi dipasarkan, produk minuman karya Hari masih akan diriset
Riset produk menurut Hari, telah dilakukan selama 6 bulan lamanya hingga produk siap dikonsumsi secara massal.
“Produk minuman yang saya buat ini telah dipasarkan namun sebatas acara pameran atau pertemuan saja. Saat ini tinggal perijinan saja untuk dapat dipasarkan secara luas,” papar dia.
Heri berharap, produknya dapat menjadi suntikan semangat bagi masyarakat atau petani pembudidaya. Jika produk minumannya diterima dan dikenal luas, tentu akan lebih banyak bahan baku yang dibutuhkan.
“Harapannya akan lebih banyak lagi tanaman anggur sehingga Kota Probolinggo kembali mendapatkan identitas nya,” imbuhnya.
Salah satu penikmat anggur, Inayah mengaku minuman jus yang diproduksi Hari rasanya enak, dan manis. Bahkan tidak seperti minuman jus anggur yang dijual di pasaran.
“Rasa manisnya original, tidak seperti minuman rasa kemasan yang manisnya buatan. Saat minum, di tenggorakan juga enak, pokonya pas jus anggur ini,” ungkap perempuan asal Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo ini. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra