Probolinggo,- Umat Hindu Suku Tengger yang berdiam di lereng Gunung Bromo, akan menggelar tradisi tahunan berupa Wulan Kapitu yakni tradisi pembersihan diri.
Untuk menghormati umat Hindu Suku Tengger yang sedang menggelar tradisi keagamaan itu, wisata Bromo akan ditutup selama sehari, yakni pada tanggal 29 Desember 2024.
Penutupan wisata Gunung Bromo dilakukan usai rapat koordinasi (rakor) para pemangku kebijakan, 7 Desember 2024 lalu. Rakor.itu juga dihadiri Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, TNBTS hingga pelaku wisata.
Dalam rakor tersebut, disepakati bahwa wisata Gunung Bromo akan ditutup selama satu hari, pada tanggal.29 Desember 2024 pukul 17.00 WIB hingga 30 Desember 2024 pukul 17.00 WIB.
“Penutupan akan kembali dilakukan di akhir tradisi Wulan Kapitu, tepatnya pada 27 Januari 2025, pukul 17.00 WIB hingga 28 Januari 2025, pukul 2025,” ujar Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto, Senin (16/12/24).
Selama pelaksanaan tradisi Wulan Kapitu pada tanggal 29 hingga 30 Desember 2024, warga dilarang menyalakan lampu dan keluar rumah atau berjalan-jalan di ruang terbuka.
Selain itu, selama 1 bulan yakni pada tanggal 29 Desember 2024 hingga 28 Januari 2025, warga tidak boleh mengadakan pertunjukan, membunyikan alat musik termasuk sound system, dan pemicu keramaian lainnya tak terkecuali di homestay, hotel, hingga rumah pribadi.
“Wisata Gunung Bromo ini akan mulai ditutup dari Desa Wonokerto, hingga Desa Ngadisari untuk mencegah kendaraan bermotor atau kendaraan berkenalpot brong untuk naik (ke Bromo, red)” imbuh Bambang.
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjaja menyebut, pihaknya juga menyetujui penutupan wisata di 4 pintu masuk sekaligus untuk menghormati masyarakat suku Tengger yang melaksanakan Wulan Kapitu.
“Penutupan ini dilakukan tanggal 29 sampau 30 Desember 2024. Bagi wisatawan yang hendak ke wisata Bromo, diharapkan dapat mengalihkan tanggal kunjungannya sebelum atau sesudah penutupan,” imbau Rudijanta. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra