Menu

Mode Gelap
Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai Bunda Indah Cetak Sejarah, Bupati Perempuan Pertama di Lumajang Diterjang Banjir, Jembatan di Kejayan Pasuruan Ambrol  Tiga Orang Terseret Sungai Bondoyudo di Yosowilangun Empat Gunungan Meriahkan Hari Jadi Lumajang ke-769 Curi HP di Masjid Terekam CCTV, Pria Asal Rejoso Ditangkap

Berita Pantura · 16 Des 2024 13:20 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai


					CARI SOLUSI: Komisi I DPRD Pasuruan menemui Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur guna mencari solusi mengatasi banjir tahunan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

CARI SOLUSI: Komisi I DPRD Pasuruan menemui Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur guna mencari solusi mengatasi banjir tahunan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Banjir tahunan masih menghantui warga Kabupaten Pasuruan saat musim hujan tiba. Tak terkecuali tahun ini, meski musim hujan baru memasuki permulaan.

Menyikapi fenomena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan pun mengambil langkah dengan menyampaikan permohonan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) untuk segera menangani masalah tersebut.

Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkunjung langsung ke Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan keprihatinan terkait dampak banjir yang dirasakan masyarakat.

“Kami sudah langsung menemui Dinas Bina Marga Provinsi Jatim untuk meminta bantuan normalisasi sungai agar tidak lagi terjadi banjir. Karena normalisasi sungai merupakan kewenangan dari pemerintah provinsi,” tegas Eko, Senin (16/12/2024).

Menurut Eko, banjir yang sering melanda wilayah Pasuruan disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya meluapnya sungai akibat curah hujan tinggi dan sistem drainase yang kurang optimal.

Air dari daerah hulu seperti wilayah Puspo dan Pasrepan mengalir deras menuju hilir, sementara kapasitas sungai yang ada tidak mampu menampung debit air tersebut.

Eko mengungkapkan bahwa di Kecamatan Lekok, banjir yang bercampur dengan kotoran sapi bahkan masuk ke rumah warga. Hal ini terjadi akibat saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik.

“Kemarin banjir bercampur kotoran sapi juga menjadi keluhan masyarakat, karena saluran irigasinya tak berfungsi,” tegasnya.

“Jadi hal itu semua sudah kami sampaikan ke Dinas Bina Marga. Ini merupakan wujud keseriusan kami dalam menangani masalah banjir tahunan yang ada,” Eko memungkasi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura