Probolinggo,- Muhammad Joko Hasbullah (42), warga Desa Tegalsiwalan, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, berhasil mengembangkan kebun anggur untuk sarana edukasi. Dikebun ini, terdapat 100 varietas anggur yang hampir setiap waktu berbuah.
Dihalaman depan rumahnya, Joko berhasil membudidayakan 100 varietas anggur. Awal mula ia tertarik membudidayakan anggur ini bermula pada tahun 2017 silam.
Saat itu, ia yang awalnya menanam stroberi mendapat puluhan bibit anggur. Karena Probolinggo dikenal sebagai kota mangga dan anggur, ia mulai mencoba membudidayakan anggur.
Saat pertama kali menanam, Joko mendapat bibit dengan varietas yang sulit berbuah, karena proses pembudidayaannya yang sulit.
“Awalnya seperti saya dikerjai karena anggur yang saya budidayakan sulit berbuah, namun saya tak menyerah dan terus belajar tentang cara pembudidayaan anggur,” kata Joko, Sabtu (21/12/24).
Dari situlah, Joko lalu mencoba membudidayakan bibir anggur variestas lain, yang hasilnya tak sia-sia. Ia lantas memanfaatkan lahan didepan rumahnya sebagai sarana menanam.
Joko kemudian menanam anggur-anggur dari berbagai varietas. Hingga saat ini, sudah terdapat 100 jenis anggur berhasil ditanamnya.
Anggur yang berhasil di tanam di halaman rumah Joko diantaranya jenis Jupiter, Viktor, Goswi, Lohano, Beuty Bulog, Thompson Seedless, Flame Seedless, Red Globe, Muscat, Isabella dan jenis anggur lainnya.
Jenis anggur tersebut merupakan jenis anggur yang sudah melalui proses seleksi, dan perawatannya mudah. Dari budidaya menjanjikan itu, ia akhirnya membuka sarana edukasi dan mini wisata.
Masyarakat bisa datang dan membeli anggur di tempatnya, dengan harga Rp100 ribu per kilogram.
“Alhamdulillah, hobi yang saya geluti mulai menghasilkan dan menjadi sarana wisata dan edukasi. Selain warga yang datang, juga ada mahasiswa fakultas pertanian yang juga datang belajar budidaya anggur,” ujarnya.
Tak hanya berhasil menjual buah, Joko kini juga menjual bibit anggur seharga 75 ribu dengan ukuran siap tanam. Saat ini Joko tertantang untuk membuahkan anggur dengan tidak bergantung musim.
“Dari tantangan itulah, saat ini tanaman anggur yang dibudidayakan sudah saya atur waktunya. Sehingga, ada beberapa jenis anggur yang berbuah dengan tidak melihat musim,” beber Joko.
Istri Joko, Ika Novianti menyebut, dari hobi suaminya ini, ia berhasil mengembangkan olahan dari bahan anggur yakni kripik daun anggur dan selai anggur.
“Ini merupakan produk dari hasil budidaya anggur yang digeluti suami. Khusus keripik anggur, kayaknya baru pertama di wilayah Probolinggo,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra