Pasuruan, – Setelah sempat dinyatakan hilang selama sekitar dua bulan, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Pasuruan.
Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, ada 99 kasus baru yang muncul pada bulan Desember 2024. Kasus ini tersebar di enam kecamatan, yaitu Prigen, Pandaan, Nguling, Purwodadi, Winongan, dan Gempol.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfia, peningkatan kasus ini dipicu oleh perubahan musim, terutama saat memasuki musim penghujan.
“Benar ada peningkatan kejadian PMK di Kabupaten Pasuruan. Salah satunya diakibatkan karena pergantian musim,” jelasnya.
Meski terjadi lonjakan kasus, Dinas Peternakan memastikan langkah pencegahan dan penanganan tetap dilakukan secara intensif. Upaya yang dilakukan meliputi penyemprotan disinfektan di area kandang, pemberian obat, dan vitamin bagi ternak.
Sebanyak 562 botol obat, 720 boks vitamin, dan 48 liter disinfektan telah disalurkan kepada para peternak. Seluruh kebutuhan tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pasuruan.
Namun, vaksinasi untuk ternak masih belum dapat dilakukan karena keterlambatan pengiriman dari pemerintah pusat.
“Untuk vaksinnya, kami masih menunggu dari Kementerian. Namun, kita sudah memberikan obat dan vitamin sebagai langkah sementara,” tambah Alfi.
Meski demikian, Pemkab Pasuruan optimis dapat menekan angka kasus PMK seperti yang berhasil dilakukan sebelumnya pada Oktober 2024.
Pemkab mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan rutin memberikan pakan bergizi serta vitamin agar daya tahan tubuh ternak tetap terjaga.
“Kami percaya dengan kerja sama antara peternak dan pemerintah, wabah ini dapat kita atasi kembali seperti sebelumnya. Jangan panik, tetap jaga kebersihan dan kesehatan ternak,” pungkas Ainur Alfia. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra