Lumajang,- Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang kembali merebak. Sejak November hingga Desember 2024, sebanyak 900 ekor sapi terpapar penyakit ini.
Salah satu peternak sapi di Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Ni’am mengaku ternaknya sudah dua bulan ini terkena virus PMK.
“Sudah dua bulan ini sapi saya sakit-sakitan. Dikasih makan susah, gak mau berdiri, dan sekarang masih proses pengobatan,” kata Ni’am saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/25).
Tidak hanya Ni’am, Sutari warga Desa Kunir mengatakan hal senada. Menurutnya, sapinya sudah ada yang mati sementara sapi yang masih hidup, tidak memiliki nafsu makan.
“Ya gimana ya, tadinya sapi ini mau saya jual untuk biaya rehab rumah. Tapi belum rejeki, sapinya ada yang mati dan tinggal satu, tapi ya sakit-sakitan juga,” jelasnya.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Endra Novianto mengakui jika kasus PMK di Lumajang sudah meluas.
Bahkan jumlah hewan yang terpapar sudah mencapai ratusan. “Kalau di Lumajang sekitar dua bulan terakhir ini antara 800 – 900 ekor sapi yang terserang virus PMK,” terang Endra.
Penyebaran kasus tersebut, jelas dia, tidak hanya di wilayah Lumajang. Bahkan mayoritas ternak di Jawa Timur, juga sudah banyak yang terserang virus PMK.
“Faktor utamanya ya karena memasuki musim hujan. Habis panas langsung turun hujan,” cetus Endra.
Disamping itu, sambungnya banyaknya hewan ternak yang keluar masuk Lumajang juga menjadi salah satu penyebab penularan PMK.
“Disamping itu, ternak sapi kan keluar masuk ke Lumajang, jadi itu yang menjadi salah satu penyebabnya,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra