Menu

Mode Gelap
Genjot PAD, Pemkab Lumajang Tambah Pungutan Pajak di Sektor MBLB Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melesat hingga Rp100 Ribu/kg Kabar Awal Tahun, 2.334 Wanita Bersuami di Probolinggo Resmi Menjanda Virus PMK Menggila di Kota Probolinggo, Catatkan 149 Kasus Pengemudi Mengantuk, Avanza Tabrak Truk Boks di Tol Gempol-Pasuruan Ngaku Orang ‘Dekat’ Bupati Probolinggo Terpilih, Preman Malak PKL

Regional · 5 Jan 2025 18:53 WIB

Satu Tahun, 120 Bencana Landa Wilayah Kab. Probolinggo


					BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).
Perbesar

BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).

Probolinggo,- Sepanjang Tahun 2024, sebanyak 120 peristiwa bencana melanda wilayah Kabupaten Probolinggo. Jumlah itu, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada Tahun 2023, jumlah bencana yang terjadi mencapai 91 peristiwa. Artinya, ada lonjakan 29 bencana selama satu tahun terakhir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, dari 120 peristiwa bencana yang terjadi sepanjang 2024, yang terbanyak adalah musibah kebakaran.

Jenis kebakaran yang terjadi variatif, mulai dari kebakaran hutan, lahan, hingga rumah. Jumlahnya mencapai 39 insiden.

Kemudian, cuaca ekstrim dan angin kencang mengakibatkan 27 bencana. Disusul musibah banjir dan genangan yang jumlahnya 25 peristiwa.

Selanjutnya, terdapat 17 insiden tanah longsor, 6 gelombang ekstrem dan abrasi, serta kecelakaan dan kekeringan masing-masing satu kejadian.

Zubaidullah menyebut, potensi terjadinya bencana di Kabupaten Probolinggo hampir merata di semua kecamatan. Mulai wilayah yang berada di dataran tinggi maupun wilayah dataran rendah.

“Pada prinsipnya semua wilayah kami waspadai sebab memiliki potensi bencana yang sama. Hanya saja jenis bencananya yang berbeda,” kata Zubaidullah, Minggu (5/1/25).

Ia melanjutkan, gejala dan fenomena alam memang bisa diprediksi. Namun lebih dari itu, perlu ada mitigasi sehingga bencana yang terjadi tidak menyebabkan dampak parah.

“Kami sudah berupaya melakukan percepatan dan koordinasi dalam penanganan bencana. Namun, masyarakat tetap memiliki peran penting untuk mengantisipasi sekaligus melakukan mitigasi bencana,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Virus PMK Menggila di Kota Probolinggo, Catatkan 149 Kasus

6 Januari 2025 - 16:38 WIB

Faktor Utama Penyebaran Virus PMK Berasal dari Pasar Hewan

5 Januari 2025 - 10:55 WIB

Tiga Kecamatan di Lumajang Paling Rawan Terpapar PMK

5 Januari 2025 - 08:27 WIB

Setahun, 122 Jiwa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Probolinggo

3 Januari 2025 - 18:33 WIB

DKPP Lumajang Distribusikan 500 Dosis Vaksin untuk 900 Ternak Terjangkit PMK

3 Januari 2025 - 11:20 WIB

Ngeri! Kasus PMK di Lumajang Papar 900 Ekor Sapi

3 Januari 2025 - 09:35 WIB

Pembangunan RSUD dr Haryoto Lumajang Gunakan DAK dan APBD

31 Desember 2024 - 12:20 WIB

Pulang Lebih Awal Hindari Padatnya Arus Mudik Natal dan Tahun Baru

30 Desember 2024 - 17:51 WIB

Selama 8 Bulan, KAI Daop 9 Jember Layani 2 Juta Penumpang

9 September 2024 - 18:45 WIB

Trending di Regional