Menu

Mode Gelap
SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah Peras Kades, 2 Oknum Anggota LSM di Probolinggo Terjaring OTT Polisi Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah

Regional · 5 Jan 2025 18:53 WIB

Satu Tahun, 120 Bencana Landa Wilayah Kab. Probolinggo


					BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).
Perbesar

BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).

Probolinggo,- Sepanjang Tahun 2024, sebanyak 120 peristiwa bencana melanda wilayah Kabupaten Probolinggo. Jumlah itu, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada Tahun 2023, jumlah bencana yang terjadi mencapai 91 peristiwa. Artinya, ada lonjakan 29 bencana selama satu tahun terakhir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, dari 120 peristiwa bencana yang terjadi sepanjang 2024, yang terbanyak adalah musibah kebakaran.

Jenis kebakaran yang terjadi variatif, mulai dari kebakaran hutan, lahan, hingga rumah. Jumlahnya mencapai 39 insiden.

Kemudian, cuaca ekstrim dan angin kencang mengakibatkan 27 bencana. Disusul musibah banjir dan genangan yang jumlahnya 25 peristiwa.

Selanjutnya, terdapat 17 insiden tanah longsor, 6 gelombang ekstrem dan abrasi, serta kecelakaan dan kekeringan masing-masing satu kejadian.

Zubaidullah menyebut, potensi terjadinya bencana di Kabupaten Probolinggo hampir merata di semua kecamatan. Mulai wilayah yang berada di dataran tinggi maupun wilayah dataran rendah.

“Pada prinsipnya semua wilayah kami waspadai sebab memiliki potensi bencana yang sama. Hanya saja jenis bencananya yang berbeda,” kata Zubaidullah, Minggu (5/1/25).

Ia melanjutkan, gejala dan fenomena alam memang bisa diprediksi. Namun lebih dari itu, perlu ada mitigasi sehingga bencana yang terjadi tidak menyebabkan dampak parah.

“Kami sudah berupaya melakukan percepatan dan koordinasi dalam penanganan bencana. Namun, masyarakat tetap memiliki peran penting untuk mengantisipasi sekaligus melakukan mitigasi bencana,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

KAI Jember Siagakan Layanan Kesehatan untuk Penumpang Saat Arus Balik Lebaran

3 April 2025 - 12:38 WIB

Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran

1 April 2025 - 17:30 WIB

Masih jadi Favorit, 95.585 Pemudik Gunakan KA Saat Lebaran 2025

30 Maret 2025 - 19:57 WIB

Libur Panjang Lebaran, Mobil Dinas Pemkab Probolinggo Dikandangkan

30 Maret 2025 - 15:16 WIB

Penyelenggaraan Haji Bakal Dikelola BP Haji, Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania Beri Pesan Khusus

29 Maret 2025 - 19:55 WIB

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Jember, Sehari Tembus 10.482 Penumpang KA

28 Maret 2025 - 20:33 WIB

Mudik Gratis di Pasuruan, Ratusan Warga Berangkat Pulang Kampung Hari Ini

28 Maret 2025 - 15:52 WIB

Trending di Regional