Menu

Mode Gelap
Kebelet Nikah, 273 Anak di Probolinggo Ajukan Permohonan Dispensasi Kawin KAI Daop 9 Jember Angkut 187.887 Penumpang Selama Libur Nataru Digeruduk LIRA, DPRD Janji Bentuk Panja atasi Pupuk Mahal di Probolinggo Sidak Puskesmas, DPRD Kota Probolinggo Temukan Atap Bocor hingga Kekurangan Nakes Pj Bupati Siap Lakukan Program Makan Bergizi Gratis Meski di Lumajang Belum Dimulai Ini Identitas Orang Meninggal di Tengah Sawah Desa Wonosari Lumajang

Sosial · 7 Jan 2025 21:19 WIB

Nestapa Rudi Hartono, 2 Tahun Terbaring Sakit di Gubuk Sempit


					MEMPRIHATINKAN: Rudi Hartono (duduk) bersama Ketua RT dan tetangganya. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

MEMPRIHATINKAN: Rudi Hartono (duduk) bersama Ketua RT dan tetangganya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Hidup di tengah kota tak membuat Rudi Hartono (45) bahagia. Sebaliknya, kehidupan pria yang tinggal di Jl. Wijaya Kusuma, Gang 08, RT/008 RW/001, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo itu memprihatinkan.

Sejak 2 tahun terakhir atau sejak sakit parah, Rudi tinggal di gubuk kecil yang berukuran sekitar 1,5×2,5 meter. Tak hanya sempit, gubuk berdinding tripleks itu juga pengap.

Sebelum sakit, Rudi Hartono setiap hari bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari. Bahkan, Rudi juga tidur di gubuk yang berada di dalam area TPA.

Lantaran sakit tak kunjung parah, ia kemudian dibawa oleh kakaknya, Sholeh, dan adiknya Witomi, tinggal di gubuk yang ditinggalinya sekarang.

Derita Rudi bertambah setelah adiknya, Witomi, mengalami depresi yang membuatnya tidak bisa merawat Rudi. Sementara Sholeh yang bekerja sebagai pemulung, juga harus bekerja meski dengan penghasilan yang pas-pasan.

“Kalau saya hitung, sakit yang saya derita sekitar 2 tahun lebih. Saya berharap bisa sembuh dan bisa tinggal di tempat yang layak,” kata Rudi saat ditemui di gubuknya, Selasa (6/1/25).

Kondisi mengenaskan Rudi Hartono, baru diketahui warga beberapa waktu lalu. Saat itu, salah satu tetangganya, Uut, masuk ke gubuk dan melihat kondisi rudi.

Saat itu, selain sakit Rudi ternyata juga jarang makan. Sebab untuk makan, ia hanya mengandalkan hasil jerih payah kakaknya Sholeh sebagai pemulung.

Setelah Uut datang melihat kondisi Rudi, para tetangga mulai banyak mengulurkan bantuan. Baik berupa beras, makanan, hingga uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, Senin (7/1/25), pemerintah kelurahan, puskesmas, dan instansi terkait mendatangi gubuk Rudi untuk memberi bantuan.

Menurut Ketua RT/008, Suharyanto, bantuan yang diberikan instansi pemerintahan berupa pemeriksaan kesehatan dan bantuan makanan.

“Alhamdulillah, kemarin kelurahan, puskesmas, dan instansi lainnya sudah datang untuk memberi bantuan serta pengobatan kepada Rudi,” tuturnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 91 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

KAI Daop 9 Jember Angkut 187.887 Penumpang Selama Libur Nataru

8 Januari 2025 - 19:22 WIB

Korban Uang Palsu di Lumajang Tak Jadi Lapor Polisi

7 Januari 2025 - 14:40 WIB

Kabar Awal Tahun, 2.334 Wanita Bersuami di Probolinggo Resmi Menjanda

6 Januari 2025 - 19:25 WIB

KAI Daop 9 Jember Siapkan Amus Antisipasi Tingginya Curah Hujan di Lumajang

3 Januari 2025 - 10:55 WIB

12 Hari Momentum Nataru, KAI Daop 9 Jember Layani 260 Ribu Penumpang

1 Januari 2025 - 14:47 WIB

Masa Angkutan Nataru, Stasiun Klakah, Lumajang Layani 5.818 Penumpang

30 Desember 2024 - 18:25 WIB

Kitiran Jadi Hiburan Favorit Warga Tengger Saat Liburan

29 Desember 2024 - 16:24 WIB

Dua Sopir Jip Bromo Positif Narkoba saat Jalani Tes Urine

28 Desember 2024 - 08:39 WIB

Libur Nataru, Stasiun Probolinggo Layani 10 Ribu Penumpang KA

27 Desember 2024 - 17:23 WIB

Trending di Sosial