Menu

Mode Gelap
Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah Peras Kades, 2 Oknum Anggota LSM di Probolinggo Terjaring OTT Polisi Gempa Magnitudo 3,2, Warga Desa Tunjung Lumajang Berhamburan Keluar Rumah Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Pasuruan, 5 Orang Luka-luka

Sosial · 7 Jan 2025 21:19 WIB

Nestapa Rudi Hartono, 2 Tahun Terbaring Sakit di Gubuk Sempit


					MEMPRIHATINKAN: Rudi Hartono (duduk) bersama Ketua RT dan tetangganya. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

MEMPRIHATINKAN: Rudi Hartono (duduk) bersama Ketua RT dan tetangganya. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Hidup di tengah kota tak membuat Rudi Hartono (45) bahagia. Sebaliknya, kehidupan pria yang tinggal di Jl. Wijaya Kusuma, Gang 08, RT/008 RW/001, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo itu memprihatinkan.

Sejak 2 tahun terakhir atau sejak sakit parah, Rudi tinggal di gubuk kecil yang berukuran sekitar 1,5×2,5 meter. Tak hanya sempit, gubuk berdinding tripleks itu juga pengap.

Sebelum sakit, Rudi Hartono setiap hari bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari. Bahkan, Rudi juga tidur di gubuk yang berada di dalam area TPA.

Lantaran sakit tak kunjung parah, ia kemudian dibawa oleh kakaknya, Sholeh, dan adiknya Witomi, tinggal di gubuk yang ditinggalinya sekarang.

Derita Rudi bertambah setelah adiknya, Witomi, mengalami depresi yang membuatnya tidak bisa merawat Rudi. Sementara Sholeh yang bekerja sebagai pemulung, juga harus bekerja meski dengan penghasilan yang pas-pasan.

“Kalau saya hitung, sakit yang saya derita sekitar 2 tahun lebih. Saya berharap bisa sembuh dan bisa tinggal di tempat yang layak,” kata Rudi saat ditemui di gubuknya, Selasa (6/1/25).

Kondisi mengenaskan Rudi Hartono, baru diketahui warga beberapa waktu lalu. Saat itu, salah satu tetangganya, Uut, masuk ke gubuk dan melihat kondisi rudi.

Saat itu, selain sakit Rudi ternyata juga jarang makan. Sebab untuk makan, ia hanya mengandalkan hasil jerih payah kakaknya Sholeh sebagai pemulung.

Setelah Uut datang melihat kondisi Rudi, para tetangga mulai banyak mengulurkan bantuan. Baik berupa beras, makanan, hingga uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, Senin (7/1/25), pemerintah kelurahan, puskesmas, dan instansi terkait mendatangi gubuk Rudi untuk memberi bantuan.

Menurut Ketua RT/008, Suharyanto, bantuan yang diberikan instansi pemerintahan berupa pemeriksaan kesehatan dan bantuan makanan.

“Alhamdulillah, kemarin kelurahan, puskesmas, dan instansi lainnya sudah datang untuk memberi bantuan serta pengobatan kepada Rudi,” tuturnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

8 April 2025 - 20:11 WIB

Ketua DPRD Lumajang Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak Saat Liburan

8 April 2025 - 08:43 WIB

Pastikan Bansos Tepat Sasaran untuk Lansia dan Warga Rentan, Begini Langkah Dinsos Jember

5 April 2025 - 10:48 WIB

Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini

1 April 2025 - 10:23 WIB

Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir

31 Maret 2025 - 16:37 WIB

Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

31 Maret 2025 - 15:23 WIB

Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Akan Gelar Open House, Warga Boleh Datang, Dilarang Bawa Oleh-oleh

30 Maret 2025 - 16:18 WIB

Trending di Sosial