Probolinggo,- Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mendatangi kantor kepolisian setempat, Selasa (7/1/25) siang.
Mereka melaporkan Agus, warga Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, atas aksi premanismenya yang melakukan pemalakan terhadap para PKL.
Ketua Paguyuban PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Didik Tri Wahyudi mengatakan, ia bersama para pedagang lain sudah muak dengan ulah Agus yang saban hari memalak PKL.
Dengan laporan ini, ia berharap dapat memberikan efek jera kepada Agus sehingga para PKL merasa tenang dan nyaman saat berjualan di kawasan Stadion Gelora Merdeka Kraksaan.
“Pertama, kami dan teman-teman tidak terima dengan aksi premannya Agus. Makanya kami datang ke polsek bersama-sama, sakit satu sakit semua,” kata Didik.
Selain itu, ia dan para PKL lain juga menyayangkan aksi Agus yang dalam menjalankan aksi premanismenya, selalu mengaku orang dalam dari Bupati Probolinggo terpilih, Gus Haris.
Hal ini menurutnya dapat membuat citra baik Gus Haris tercoreng. “Kedua, kami tidak terima nama Gus Haris dibawa-bawa. Karena kami yakin Gus Haris tidak mungkin menginginkan adanya praktik premanisme seperti yang dilakukan Agus,” ucap dia.
Didik berharap, dengan adanya laporan ini, pihak kepolisian dapat mencegah adanya aksi premanisme di area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, baik oleh Agus pun oknum-oknum yang lain.
“Jangan sampai terjadi lagi premanisme ini. Biar PKL tenang, mencari rezeki bisa tenang,” harapnya.
Sementara itu, Kapolsek Kraksaan Kompol Sujianto melalui Kanit Reskrim Iptu Djuwantoro Setyowadi berjanji akan menindaklanjuti laporan dari para PKL.
“Kami akan tindaklanjuti laporan ini,“ tutur Djuwantoro.
Sebagai informasi, Minggu (4/1/25) lalu, Agus melalui istrinya Halimatus Sakdiyah, membuat laporan ke Mapolsek Kraksaan. Laporan tersebut tidak terlepas dari kondisi Agus yang babak belur pasca dikeroyok para PKL. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra