Menu

Mode Gelap
Kebelet Nikah, 273 Anak di Probolinggo Ajukan Permohonan Dispensasi Kawin KAI Daop 9 Jember Angkut 187.887 Penumpang Selama Libur Nataru Digeruduk LIRA, DPRD Janji Bentuk Panja atasi Pupuk Mahal di Probolinggo Sidak Puskesmas, DPRD Kota Probolinggo Temukan Atap Bocor hingga Kekurangan Nakes Pj Bupati Siap Lakukan Program Makan Bergizi Gratis Meski di Lumajang Belum Dimulai Ini Identitas Orang Meninggal di Tengah Sawah Desa Wonosari Lumajang

Lingkungan · 8 Jan 2025 09:24 WIB

Gunung Semeru Erupsi dengan Ketinggian Letusan 1.000 Meter di Atas Puncak


					Gunung Semeru terlihat dari pos pantau.
Perbesar

Gunung Semeru terlihat dari pos pantau.

Lumajang, – Gunung Semeru di Lumajang masih berstatus Waspada (level ll). Terbaru, pada Rabu dini hari (8/1/25) pukul 02.47 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi dengan tinggi letusan 1.000 di atas puncak Jonggring Saloko.

Berdasarkan laporan dari petugas Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi yang terjadi di Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berdurasi 165 detik.

“Erupsi tersebut merupakan yang ke-14 kali dan sekaligus aktivitas dari Gunung Semeru yang terbesar setidaknya dalam 24 jam terakhir,” kata Petugas Badan Geologi Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian.

Sebelumnya, pada Selasa (7/1/25), Gunung Semeru terekam mengalami erupsi setinggi 600 meter di atas puncak. Selama tahun 2025 ini, Gunung Semeru telah mengalami erupsi sebanyak 106 kali.

Petugas pos pantau Gunung Semeru merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” ungkapnya.

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar dingin akibat hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Puluhan Ruas Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Probowangi, Perbaikan Bakal Dilakukan Bertahap

5 Januari 2025 - 18:17 WIB

BB TNBTS Klarifikasi Pembakaran Pondok di Kawasan Taman Nasional

4 Januari 2025 - 17:31 WIB

Cegah Kecelakaan, 9 Pos Perlintasan KA Baru Dioperasikan di Probolinggo

4 Januari 2025 - 16:09 WIB

Jembatan Semi Permanen Bakal Dibangun Pasca Putusnya Jembatan Sumberejo Tongas

3 Januari 2025 - 21:19 WIB

Lumpuh Total 6 Jam, Piket Nol Lumajang Dibuka Kembali

3 Januari 2025 - 15:28 WIB

Agar Tidak Dilewati Kendaraan Besar, JLT Lumajang Dilengkapi Pembatas Jalan

2 Januari 2025 - 18:56 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

2 Januari 2025 - 14:04 WIB

Dulu Memludak, Kini Penumpang Bus di Terminal Bayuangga Sepi meski Pergantian Tahun

1 Januari 2025 - 21:33 WIB

Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Desa di Sumberejo Probolinggo Putus

1 Januari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Lingkungan