Menu

Mode Gelap
Pejalan Kaki di Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak KA, Sengaja Bunuh Diri? Satu Keluarga Dibegal saat Lintasi Jalan Raya Selogudig Kulon Probolinggo, Motor Amblas Kembalikan Layanan Penerbangan, Bandara Notohadinegoro Jember Direvitalisasi Bupati Lumajang Nilai Kinerja Tim SAR Cari Candra Sudah Maksimal Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan Pencarian Candra Ditutup Setelah 7 Hari, Keluarga Ikhlas

Ekonomi · 14 Jan 2025 16:18 WIB

Harga Cabai Rawit Mahal, Petani Justru Mengeluh Gagal Panen karena Cuaca Hujan


					Petani cabai rawit Desa Pasrujambe, Lumajang. Perbesar

Petani cabai rawit Desa Pasrujambe, Lumajang.

Lumajang, – Meski harga cabai rawit meroket tinggi yakni, hingga  sekitar R120 ribu per kilogram (kg), nyatanya tidak sepenuhnya dirasakan oleh para petani di Lumajang. Pasalnya, kebanyakan petani mengeluhkan cuaca ekstrem yang mengakibatkan gagal panen.

Sunarti, petani cabai rawit di Desa/Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang menjelaskan, akibat seringnya turun hujan, tanaman cabainya banyak yang membusuk.

“Sebagian besar cabai saya banyak yang rusak, tadi pagi saja hanya bisa panen sekitar satu kuintal, padahal, tanaman cabai saya setengah hektare,” katanya, Selasa (14/1/25).

Senada dengan Sunarti, Sani’am petani cabai Desa Randuagung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang mengatakan hal yang sama.

Kata dia, sejak awal tahun 2025, cabai miliknya seharusnya sudah siap panen. Karena pada bulan Desember hingga Januari 2025 sering turun hujan, cabai miliknya banyak yang membusuk.

“Selain busuk akibat cuaca hujan, cabai saya juga banyak yang berjatuhan. Jadi apa yang mau dipanen, gak ada yang mau dipanen, semua cabai saya busuk,” keluh nya.

Harusnya, kata dia, awal tahun 2025 dirinya sudah mendapatkan hasil dari tanaman cabainya.

“Lahan satu hektare belum panen sama sekali, mungkin dalam tiga hari ke depan saya sudah bisa panen. Cuma saya tidak bisa terlalu berharap banyak, sebab tadi pagi saya lihat sudah banyak yang busuk,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Trending di Ekonomi