Menu

Mode Gelap
Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo Hari Libur Panjang Telah Tiba, Saatnya Menikmati Sensasi Makan Durian Masak Pohon Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, DPRD Desak KPU Kab. Probolinggo Segera Kembalikan Tahun Depan, Genggong Go Green ‘Naik Kelas’ jadi Probolinggo Go Green Berbahaya! Ruas Jalan di Jember Banyak yang Rusak Selama Musim Hujan Bayi Perempuan Ditemukan Meninggal di Tepi Jalan, Polisi Buru Pelaku

Kesehatan · 26 Jan 2025 14:25 WIB

Di Lumajang, Penyakit DBD Banyak Ditemukan saat Musim Hujan


					Ilustrasi. Perbesar

Ilustrasi.

Lumajang, – Musim penghujan telah tiba,  genangan air saat musim hujan bisa menjadi sarang nyamuk Demam Berdarah (DBD).

Hal ini karena nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD lebih suka berkembang biak di air bersih yang tergenang.

Berdasarkan informasi yang didapat oleh PANTURA7.com, mulai awal tahun 2025, setidaknya temuan penyakit DBD di Lumajang mencapai 26 kasus.

“Jumlah itu diprediksi akan mengalami kenaikan hingga pada akhir bulan Januari 2025,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB), dr Marshall Trihandono, Minggu (26/1/25).

Meski telah ditemukan 26 kasus DBD, Marshall mengatakan, jumlah tersebut masih belum terakumulasi dari semua Puskesmas di Kabupaten Lumajang.

“Sementara yang ada ini datanya didapat dari beberapa Puskesmas. Untuk temuan kasus kematian juga masih menunggu laporan dari seluruh Puskesmas maupun rumah sakit,” katanya.

Selama tiga tahun terakhir, lonjakan kasus tersebut hampir selalu terjadi saat awal tahun. Biasanya melonjak signifikan sampai ratusan kasus dalam bulan Januari.

“Salah satu penyebabnya karena bersamaan dengan musim hujan yang membuat nyamuk mudah berkembang biak,” ungkapnya.

Untuk mencegah penyebaran DBD, kata dia, masyarakat Lumajang bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

“Seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.

Untuk tambahan informasi, dalam setahun sebelumnya, temuan DBD di Kabupaten Lumajang mencapai 712 kasus dengan 12 kematian. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tahun Depan, Genggong Go Green ‘Naik Kelas’ jadi Probolinggo Go Green

26 Januari 2025 - 23:16 WIB

Ribuan Pesepeda Meriahkan Genggong Go Green 2025, Diwarnai Penanaman Pohon

26 Januari 2025 - 12:24 WIB

Baru Awal Tahun, Sudah Puluhan Ternak Terpapar Virus PMK di Probolinggo

23 Januari 2025 - 18:27 WIB

Virus HMPV Masuk Indonesia, Bisa Sebabkan Kematian pada Balita dan Lansia

18 Januari 2025 - 14:51 WIB

Virus HMPV di China Mulai Masuk Indonesia, KAI Daop 9 Siapkan Antisipasi Begini

10 Januari 2025 - 11:39 WIB

Penderita DBD di Kota Probolinggo Meroket, Capai 490 Kasus

9 Januari 2025 - 18:52 WIB

Kasus PMK Kembali Merebak di Pasuruan, Pemkab Gencarkan Penanganan

2 Januari 2025 - 15:51 WIB

Dinkes Lumajang Kerahkan 78 Petugas Kesehatan dan 26 Mobil Ambulans saat Nataru

26 Desember 2024 - 12:19 WIB

Satu Tahun Beroperasi, RSUD Ar-Rozy Kota Probolinggo Layani 3 Ribu Pasien

23 Desember 2024 - 16:21 WIB

Trending di Kesehatan