Menu

Mode Gelap
Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi

Regional · 29 Jan 2025 12:51 WIB

Akan Dibantu Alat EWS Baru dari Swiss, BPBD Lumajang Masih Kaji Sesuai Kebutuhan


					Ilustrasi. Perbesar

Ilustrasi.

Lumajang, – Memasuki musim hujan, dibutuhkan penambahan alat Early Warning System (EWS) di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gunung Semeru.

Sebab, pasca banjir lahar hujan Gunung Semeru, masih ada wilayah yang tidak terpantau sama sekali.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, Rabu (29/1/25).

“Wilayah yang belum ada alat pemantau seperti daerah Candipuro hingga Pasirian,” katanya.

Kata Patria, penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat diperlukan kalau berkaca pada kondisi lapangan. Apalagi, Gunung Semeru setiap hari mengeluarkan letusan.

“Sejauh ini memang diperlukan penambahan terutama di beberapa titik wilayah bawah atau aliran lahar Gunung Semeru,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan alat tersebut, lanjut Patria, pihak BPBD Lumajang telah mengajukan penambahan pengadaan alat EWS dari asing.

“Rencananya ada bantuan tambahan dari pusat bekerja sama dengan pemerintah Swiss. Masih dikaji sesuai dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.

Sejauh ini, alat pemantau aktivitas Gunung Semeru telah dipasang di sejumlah titik yang rawan terjadinya banjir dan longsor.

“Alat-alat tersebut dipasang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,” katanya.

“Sementara di wilayah di luar Kabupaten Lumajang, alat pemantau dipasang di Kabupaten Malang, ada di Desa Tamansatriyan, Kecamatan Tirtoyudo. Lalu di Kabupaten Probolinggo ada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

KAI Jember Siagakan Layanan Kesehatan untuk Penumpang Saat Arus Balik Lebaran

3 April 2025 - 12:38 WIB

Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran

1 April 2025 - 17:30 WIB

Masih jadi Favorit, 95.585 Pemudik Gunakan KA Saat Lebaran 2025

30 Maret 2025 - 19:57 WIB

Libur Panjang Lebaran, Mobil Dinas Pemkab Probolinggo Dikandangkan

30 Maret 2025 - 15:16 WIB

Trending di Regional