Probolinggo,- Aktifitas ‘Outing Class’, yang dilakukan oleh sejumlah sekolah, belakangan justru kerap membawa malapetaka. Padahal sejatinya, pembelajaran di luar kelas itu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa.
Atas fenomena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya), melarang kegiatan outing class, khususnya di luar daerah.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nur Jayadi menyebut, pihaknya melarang seluruh sekolah di Kabupaten Probolinggo yang berada dibawah naungannya menggelar outing class keluar daerah.
Larangan tersebut akan disampaikan melalui Surat Edaran (SE) yang saat ini tengah disusun. Dalam waktu dekat, SE akan disebarkan ke sekolah-sekolah di Kabupaten Probolinggo.
“Nantinya dalam surat edaran tersebut, kita imbau outing class dilakukan di dalam daerah saja. Apalagi saat ini sedang terjadi cuaca ekstrim yang membahayakan perjalanan, khususnya perjalanan ke gunung atau menyeberang lautan,” kata Dwijoko, Kamis (30/1/25).
Ia menilai, outing class sebaiknya dilakukan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Salah satu tujuannya, agar berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat lokal.
Selama ini, imbuhnya, sekolah yang melaksanakan outing class hanya melakukan pemberitahuan kepada koordinator wilayahnya masing-masing. Tidak satupun yang mengajukan izin ke Disdikdaya Kabupaten Probolinggo.
“Nantinya imbauan ini akan kita sebar melalui korwil dan diperuntukkan ke PAUD, TK, SD, hingga SMPN. Imbauan ini berlaku hingga cuaca ekstrim di Jawa Timur sudah benar-benar reda,” tandasnya.
Terkait hal ini, Kepala SMPN 1 Dringu, Karyati mengungkapkan, pihaknya memang sudah mentiadakan kegiatan outing class. Jikapun ada, akan dilakukan di wilayah Kabupaten Probolinggo.
“Tahun ini, SMPN 1 Dringu mentiadakan outing class berdasarkan usulan yang telah kita sampaikan ke siswa dan wali murid, salah satu faktornya yakni cuaca,” cetus Karyati.
Sekedar informasi, sejumlah musibah menimpa para pelajar saat outing class di luar daerah. Salah satunya, 13 pelajar SMPN 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunung Kidul, Yogyakarta saat menggelar outing class. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra