Pasuruan, – Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meninjau langsung lokasi pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Dalam kunjungannya, Adhy memastikan bahwa pemerintah akan segera melakukan kajian geologi untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Saya ingin melihat langsung bagaimana kondisi kejadian bencana alam tanah bergerak di sini,” ujar Adhy, Kamis (30/1/2025).
Ia menjelaskan, dari hasil pantauan di lapangan, pola pergerakan tanah tampak terus berlanjut, sehingga warga diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Kami lihat tadi ada pola pergerakan yang semakin aktif. Masyarakat juga sadar bahwa ini berisiko untuk ditinggali, makanya sementara pengungsian dilakukan di ruangan sekolah,” jelasnya.
Untuk menganalisis lebih lanjut, Pemprov Jatim telah menugaskan Dinas PU Cipta Karya bekerja sama dengan tim geologi dari ITS. Kajian ini akan menentukan apakah retakan tanah bersifat permanen atau masih akan terus berkembang.
“Rekomendasinya kami tunggu, apakah masih layak ditempati atau memang harus ditinggalkan,” tambah Adhy.
Jika hasil kajian menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak lagi aman untuk ditinggali, pemerintah akan menyiapkan opsi relokasi bagi warga terdampak.
“Kalau nanti diputuskan tidak layak huni, alternatifnya adalah relokasi ke lahan yang aman. Rumah akan dibangun sesuai kebutuhan, aturan, dan kemampuan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,” tegasnya.
Adhy juga menegaskan, saat ini pemerintah daerah fokus memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
“Dalam kondisi darurat seperti ini, lahan bisa disediakan oleh kabupaten, sementara pembangunan akan menjadi tanggung jawab kami di provinsi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pergerakan tanah di Dusun Sempu, Desa Cowek, Pasuruan, sejak Selasa (28/1/2025) menyebabkan 47 rumah terdampak, 16 di antaranya rusak parah. Sebanyak 176 warga mengungsi ke SDN 2 Cowek demi keselamatan. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra