Pasuruan, – Banjir yang melanda Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, sejak Rabu (29/1/2024) malam hingga Jumat (31/1/2025) belum menunjukkan tanda-tanda surut. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, termasuk kegiatan belajar-mengajar di sekolah dan pelayanan di kantor kecamatan.
Warga Desa Rejoso Lor, M. Nasikh mengatakan, banjir di wilayah tersebut biasanya membutuhkan waktu hingga dua minggu untuk benar-benar surut. Saat ini, ketinggian air berkisar antara 30 Cm hingga 100 Cm.
“Kasihan anak-anak tidak bisa sekolah, sementara warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Hanya sebagian yang mengungsi ke Kantor Desa Rejoso Lor,” ujarnya.
Seorang guru di SD Negeri 1 Rejoso, Fatkhur Rohman mengatakan, sekolah terpaksa diliburkan karena ruang kelas juga ikut terendam banjir.
“Air di sini surutnya lama, jadi untuk sementara sekolah diliburkan,” katanya.
Sementara itu, Gugun, staf Kantor Kecamatan Rejoso mengatakan, pelayanan di kantor kecamatan juga terhenti hingga kondisi kembali normal.
“Kapan surutnya belum bisa dipastikan. Jika air sudah benar-benar surut, pelayanan akan dibuka kembali,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru BPBD Kabupaten Pasuruan per Jumat (31/1/2025) pukul 07.00 WIB, banjir masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Rejoso dengan ketinggian bervariasi.
Di Desa Kawisrejo, Dusun Gapuk dan Raket masih tergenang air setinggi 25 Cm. Sementara di Desa Sadengrejo, Dusun Sadeng terendam 25 Cm dan Dusun Rekesan mencapai 40-50 Cm.
Di Desa Arjosari, Dusun Sarirejo genangan air dilaporkan setinggi 30-40 Cm. Sedangkan di Desa Toyaning, Dusun Turi masih terendam 20 Cm, Dusun Toyaning 40 Cm, dan Dusun Ngemplak 20-30 Cm.
Desa Rejoso Lor menjadi salah satu yang terdampak cukup parah dengan ketinggian air di beberapa dusun mencapai 50-70 Cm. Perahu fiber pun disiagakan di desa ini untuk evakuasi.
Sementara itu, di Desa Jarangan, Dusun Bandaran tercatat memiliki genangan tertinggi, mencapai 60-90 Cm. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra