Lumajang, – Merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang.
Ketua Komisi B DPRD Lumajang, Deddy Firmansyah mengatakan, sudah berkordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang.
“Kalau dari data DKPP Lumajang, ada sebanyak 10.500 dosis vaksin untuk sapi,” kata Deddy, Jumat (31/1/25).
Meski begitu, ternyata tidak disertai dengan anggaran operasional agar para petugas kesehatan hewan bisa turun langsung ke kandang-kandang ternak milik masyarakat.
“Ternyata tidak ada dana operasional dalam upaya penanganan PMK ini, jadi kami usulkan bisa menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) karena sudah masuk darurat bencana non-alam,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang, drh Endra Novianto menerangkan, masyarakat Lumajang diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang.
“Serta mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah seperti, penutupan sementara pasar hewan dari tanggal 20 hingga 31 Januari 2025,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, PMK di Kabupaten Lumajang menjangkiti 1.143 sapi dan 77 sapu di antaranya dilaporkan mati.
Meski begitu, nyatanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang masih belum mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra