Probolinggo,- Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Probolinggo pada 2025 dianggarkan sebesar Rp 10 milyar. Angka tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, sebagian dari jumlah tersebut sudah terserap pada awal tahun ini. Sebab, sudah terjadi beberapa bencana akibat cuaca ekstrem.
“Anggaran BTT dikeluarkan jika ada bencana, khususnya untuk penanganan sementara. Namun, anggaran ini tidak dapat digunakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana,” kata Oemar, Minggu (2/2/25).
Ia menjelaskan anggaran BTT ini, hanya diperuntukkan bagi kebutuhan mendesak saat terjadi bencana. Sehingga, dana BTT ini tidak dapat digunakan untuk penanganan jangka panjang pasca bencana.
“BTT ini sifatnya hanya untuk kedaruratan, bukan untuk rehab atau rekonstruksi, misal pembangunan ulang infrastruktur yang rusak,” tegasnya.
Namun begitu, ia tidak merinci mengenai jumlah serapan yang telah digunakan di awal tahun ini. Namun, ia memastikan bahwa dana tersebut sudah dimanfaatkan dalam beberapa kegiatan darurat.
Seperti bencana banjir rob, perbaikan bronjong di Kecamatan Paiton dan Pajarakan. termasuk perbaikan jembatan di sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo.
“Tahun ini sudah ada pengeluaran, salah satunya untuk pembangunan jembatan darurat akibat bencana,” Oemar memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra