Menu

Mode Gelap
Bus Tabrak Truk di Tol Gempol-Pasuruan, Satu Tewas, Empat Luka Anggota DPRD Dampingi Bupati Lumajang Pantau Jalan yang Akan Diperbaiki Mensos Gus Ipul Tinjau Kelayakan Rusunawa yang Disiapkan Pemkot Probolinggo jadi Sekolah Rakyat Polisi Gagalkan Peredaran 24 Karung Pupuk Subsidi Ilegal di Probolinggo Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

Sosial · 6 Feb 2025 04:26 WIB

Marak Pembuangan bayi, Pemkab Jember Bakal Dirikan Pusat Pembinaan Keluarga


					Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Poerwahjoedi. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).
Perbesar

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Poerwahjoedi. (foto: M. Abd. Rozak Mubarok).

Jember,- Maraknya pembuangan bayi di Kabupaten Jember menyita perhatian sejumlah pihak, tidak terkecuali pemerintah daerah setempat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Poerwahjoedi menyebut, pentingnya menekankan penanganan dan pencegahan terhadap masalah kehamilan yang tidak diinginkan.

“Ada dua sisi yang harus kita selesaikan baik penjagaan maupun penanganan. Pertama adalah penangan, kita harus menyiapkan rumah aman bagi para perempuan yang sedang menghadapi masalah kehamilan yang tidak diinginkan supaya tidak terjadi kasus pembuangan bayi lagi,” terang Poerwahjoedi,  Rabu, (5/2/25).

Ia menjelaskan bahwa rumah aman akan menjadi tempat bagi perempuan untuk menjalani proses kelahiran dengan nyaman dan tanpa rasa takut.

“Kami juga punya kerjasama dengan para psikolog dalam rangka untuk memberikan pendampingan psikis,” tambahnya.

Poerwahjoedi menegaskan, bahwa pada fenomena ini pemerintah harus hadir untuk memastikan hak-hak perempuan dan calon anak mereka terpenuhi.

Adapun rencana untuk membangun pusat pembinaan keluarga, akan berfungsi sebagai tempat konseling bagi perempuan yang menghadapi masalah kehamilan.

“Kami akan menyiapkan beberapa strategi dan selama ada laporan masuk ke DP3AKB, kami akan dampingi para perempuan ini,” janjinya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kepolisian, untuk memberikan dukungan hukum dan sosial bagi perempuan yang membutuhkan.

“Kami ingin hadir bersama GPP Jember ke depan ini. Kami membutuhkan kerja sama teman-teman media untuk mensosialisasikan peran rumah aman ini,” tutupnya.

Seperti diketahui, dua kasus pembuangan bayi di sungai dalam keadaan meninggal dunia, memantik keprihatinan sekaligus keresahan berbagai pihak.

Pertama jasad bayi ditemukan di sungai Desa Darungan, Kecamatan Tanggul, 25 Januari 2025. Kedua, jasad bayi mengapung ditemukan di sungai Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, 2 Februari 2025. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 96 kali

Baca Lainnya

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

8 April 2025 - 20:11 WIB

Ketua DPRD Lumajang Imbau Orangtua Awasi Aktivitas Anak Saat Liburan

8 April 2025 - 08:43 WIB

Pastikan Bansos Tepat Sasaran untuk Lansia dan Warga Rentan, Begini Langkah Dinsos Jember

5 April 2025 - 10:48 WIB

Trending di Sosial