Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Sosial · 7 Feb 2025 16:35 WIB

Prihatin, Guru Ajak Siswa yang Terisolasi Akibat Banjir Pindah Sementara


					TERDAMPAK: Sejumlah siswa yang terdampak banjir di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kab. Probolinggo, sedang bertemu dengan gurunya. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

TERDAMPAK: Sejumlah siswa yang terdampak banjir di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kab. Probolinggo, sedang bertemu dengan gurunya. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,– Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Karangren dan sejumlah guru mendatangi para siswa yang terisolir di Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (7/2/25) pagi.

Mereka datang dengan menggunakan perahu karet yang disediakan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo, agar bisa menyeberangi sungai.

Kepala SDN 2 Karangren, Syaiful Anshori mengatakan, di Dusun Gilih terdapat 14 siswanya yang terisolir. Sejak putusnya jembatan, mereka belum dapat sekolah.

“Kami datang ke sini untuk menjenguk siswa kami sekaligus memberikan bantuan sembako ke mereka,” kata Syaiful.

Tak hanya menjenguk dan memberikan bantuan, ia bersama sejumlah guru lainnya mengajak para siswa untuk pindah sementara.

Pihaknya juga sudah menyediakan tempat di dusun seberang bagi para siswa untuk tinggal sebagai hunian sementara.

“Kami tawarkan kepada siswa untuk pindah dulu sampai jembatan kembali di bangun, biar mereka bisa sekolah. Kami sudah siapkan tempat, termasuk makan dari mereka akan menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Namun, ajakannya itu tak sepenuhnya diiyakan oleh para siswanya. Beberapa siswanya ada yang bersedia dibawa, dan beberapa lainnya ada yang belum berkenan.

“Fifty-fifty, ada yang mau ada yang tidak. Jadi yang mau, Insya-Allah nanti sore akan kami jemput,” bebernya.

Salah seorang siswi SDN 2 Karangren,  Minara, mengaku bersedia diajak pindah sementara karena yang mengajak adalah gurunya.

Ia berharap, jembatan yang memutus akses ke dusunnya itu bisa segera dibangun kembali oleh pemerintah, agar aktifitas ke sekolah kembali normal.

“Ingin sekolah lagi, biar pintar dan tidak ketinggalan pelajaran,” ujar siswi kelas III tersebut. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 85 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Secercah Asa Fatayat NU Menapaki 279 Tahun Usia Kabupaten Probolinggo

18 April 2025 - 22:17 WIB

Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

18 April 2025 - 19:53 WIB

Megawati Hangestri Pulang ke Jember, Disambut Meriah bak Pahlawan

15 April 2025 - 19:14 WIB

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Trending di Sosial