Probolinggo,- Ditengah bencana alam yang melanda wilayah Kabupaten Probolinggo, puluhan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong Kraksaan, melakukan kegiatan inovatif di Desa Betek Taman, Kecamatan Gading, Sabtu (8/2/25) siang.
Mereka menggagas program budidaya tanaman vetiver akar wangi sebagai upaya mitigasi bencana sekaligus inisiasi untuk menjadikan Desa Betek Taman sebagai desa tanggap bencana.
Vetiver akar wangi, yang dikenal memiliki kemampuan untuk mencegah erosi dan memperkuat struktur tanah, dipilih karena dinilai mampu memberikan solusi ekologis dalam mengurangi risiko bencana seperti longsor dan banjir.
Program ini disambut antusias oleh masyarakat Desa Betek Taman, yang turut dilibatkan dalam proses penanaman dan perawatan tanaman tersebut.
Hadir dalam aksi penghijauan ini Dosen Pendamping Lapangan, Terza Travelancya; Kepala Desa Betek beserta perangkat desa. Bahkan juga Bupati Probolinggo Terpilih, Muhammad Haris atau Gus Haris, yang menjadi penanam pertama.
Kepala Desa (Kades) Betek Taman, Suhri, memuji inisiatif mahasiswa KKN UNZAH yang dinilainya membawa manfaat langsung bagi masyarakat. Khususnya warga lereng pegunungan Argopuro, yang notabene kawasan rawan bencana.
“Program ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan desa terhadap potensi bencana. Kami berharap budidaya vetiver akar wangi ini dapat terus dikembangkan untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” beber Suhri.
Terza Travelancya sebagai dosen pendamping menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, terlebih dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak ekologis, tetapi juga membangun budaya sadar mitigasi bencana di kalangan masyarakat desa,” sampainya.
Melalui program ini, imbuh Terza, mahasiswa KKN UNZAH juga memberikan edukasi kepada warga terkait manfaat vetiver serta cara budidayanya.
“Program ini juga dapat menjadi percontohan bagi desa lain dalam mengembangkan strategi mitigasi berbasis lingkungan,” ucapnya.
Kegiatan ini, menurut Terza, juga bisa menjadi langkah awal bagi Desa Betek Taman untuk mewujudkan visi sebagai desa tanggap bencana. “Sekaligus mendukung pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” tandasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra