Probolinggo,- Bencana alam berupa longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Probolinggo, Rabu (5/2/25) malam, menyebabkan banyak kerusakan rumah dan infrastruktur.
Lebih dari itu, belasan sekolah ikut terdampak bencana. Alhasil, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu, bahkan ada yang sampai lumpuh total.
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo, Sri Agus Indaryati mengatakan, pihaknya mencatat ada 16 sekolah yang terdampak bencana.
Dampaknya beragam, mulai dari atap sekolah yang tertimpa pohon roboh, halaman tergenang air, sampai akses jalan menuju sekolah longsor.
“Meski begitu, tidak sampai membuat gedung sekolah ambruk,” kata Sri, Minggu (9/2/25).
Tak hanya itu, lanjutnya, juga terdapat atap sekolah dan drainase yang jebol. Bahkan, terdapat jembatan yang merupakan satu-satunya akses siswa bersekolah putus diterjang banjir.
“Seperti di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan. Itu siswanya kami evakuasi ke rumah salah satu komite sekolah, karena aksesnya terputus,” ujarnya.
Ia menjelaskan, di rumah komite sekolah tersebut saat ini terdapat 14 siswa sekolah dasar yang ditampung. Rencananya, hal itu akan terus berlanjut sampai jembatan sementara yang menjadi akses siswa dibangun.
“Kami juga siapkan guru piket untuk mendampingi siswa, kami juga bantu siswa untuk makannya. Sehingga dengan begini, siswa bisa tetap mendapat pembelajaran maksimal,” ujarnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra