Menu

Mode Gelap
Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Siswa di Kotaanyar Probolinggo Dilarikan ke Rumah Sakit Dukung Pemerataan Ekonomi, KAI Daop 9 Jember Turunkan Harga Tiket KA Ijen Ekspres Tak Sampai 5 Menit, Motor di Kantor Notaris Digasak Maling Puluhan Babi Ternak di Lereng Gunung Bromo Pasuruan Mati Mendadak Meriahkan HPN, Polisi Gandeng Wartawan Salurkan Sembako bagi Korban Bencana Program Cek Kesehatan Gratis Segera Dimulai di Jember, Begini Persiapannya

Peristiwa · 11 Feb 2025 20:22 WIB

Puluhan Babi Ternak di Lereng Gunung Bromo Pasuruan Mati Mendadak


					Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengambil sampel darah dari babi sakit untuk pemeriksaan laboratorium. Perbesar

Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengambil sampel darah dari babi sakit untuk pemeriksaan laboratorium.

Pasuruan, – Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Puluhan babi ternak milik warga ditemukan mati mendadak di dua desa yang terletak di lereng Gunung Bromo.

Kematian yang misterius ini telah membuat resah para peternak di Desa Wonokitri dan Sedaeng, Kecamatan Tosari.

Total, terdapat 75 ekor babi yang dilaporkan mati secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Sebanyak 50 ekor babi mati di Desa Seseng, sementara 25 ekor lainnya di Desa Wonokitri.

Semua babi yang mati menunjukkan gejala yang mencurigakan sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Peternak babi di Desa Wonokitri, Rina Nikasari mengungkapkan, pengalamannya terkait kematian mendadak pada ternak miliknya. Ia bercerita, dalam beberapa hari terakhir, babi ternaknya menunjukkan gejala tidak biasa seperti, menolak makan dan minum serta tampak takut terhadap air minumnya.

“Setelah dua hari tidak bangun, pagi tadi, saya menemukan babi saya sudah mati,” kata Rina, Selasa (11/2/2024).

Rina menambahkan, seekor babinya yang mati memiliki berat sekitar 1,5 kuintal, dengan estimasi kerugian sekitar Rp6 juta hingga Rp7 juta per ekor.

“Satu ekor milik saya yang mati, beratnya sekitar 1,5 kuintal. Kalau dijual harganya sekitar Rp6 juta hingga Rp7 juta,” ujar Rina.

Kepala Desa Wonokitri, Wirya Aditya, menyampaikan, kasus kematian babi ini terus bertambah. Sebelumnya, 20 babi mati, namun kini ada tambahan lima babi lagi yang juga ditemukan mati. Ia mengungkapkan bahwa kerugian yang dialami peternak cukup besar.

“Kerugian yang dialami peternak sangat besar, mengingat berat babi yang mati di atas satu kuintal, yang diperkirakan merugikan peternak hingga Rp10 juta per ekor,” tambah Wirya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ainur Alfiah mengatakan, populasi babi di Kabupaten Pasuruan cukup besar, sekitar 2.000 yang berada di Kecamatan Tosari yang biasanya dibuat acara keagamaan warga Tengger.

Mulai bulan Desember 2024 kemarin kematian babi secara berurutan sampai dengan bulan Februari 2025. Babi-babi yang mati mempunyai ciri yang sama yaitu, kebiruan di perut babi.

Menanggapi kejadian ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan langsung mengirimkan tim untuk mengambil sampel darah dari babi yang mati untuk diperiksa di laboratorium guna mengetahui penyebab pasti dari kematian massal ini.

“Kemarin tim kami mengambil sampel darah pada babi yang sakit untuk memastikan penyebab kematian ini,” jelas Ainur.

Menurutnya, pada tahun 2022, Kabupaten Pasuruan pernah dilanda wabah kematian babi besar yang disebabkan oleh virus African Swine Fever (ASF).

Sedangkan untuk kematian babi di bulan Desember 2024 hingga Februari 2025 masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ini terkait dengan virus atau faktor lain.

“Hasilnya diperkirakan akan keluar dalam waktu lima hingga tujuh hari ke depan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Siswa di Kotaanyar Probolinggo Dilarikan ke Rumah Sakit

11 Februari 2025 - 21:16 WIB

Kompor Ditinggal Saat Menyala, Rumah di Mayangan Terbakar

11 Februari 2025 - 15:44 WIB

Angin Kencang di Lumajang Picu Pohon Tumbang dan 26 Rumah Rusak

11 Februari 2025 - 14:37 WIB

Akibat Angin Kencang, Lima Tiang Listrik di Lumajang Roboh

11 Februari 2025 - 14:31 WIB

Warga Surabaya Tewas Tertimpa Pohon di Puspo, Pasuruan

10 Februari 2025 - 10:49 WIB

Dua Tronton Adu Banteng di Depan Wisata Pantai Bentar, Dua Sopir Terluka

7 Februari 2025 - 17:42 WIB

Tiga Kecamatan di Lereng Gunung Semeru, Lumajang Hujan Abu

7 Februari 2025 - 13:36 WIB

Baru Dibangun, Jembatan Darurat di Semboro Krejengan Kembali Diterjang Banjir

7 Februari 2025 - 13:05 WIB

Bermain di Sungai, Dua Bocah di Desa Tongas Kulon Ditemukan Tewas

6 Februari 2025 - 23:34 WIB

Trending di Peristiwa