Menu

Mode Gelap
Edarkan Narkoba 9 Bulan, Residivis di Pasuruan Ditangkap Komisi C DPRD Lumajang Larang Penambang Pasir Sebelum Miliki Izin Resmi Gunung Semeru Erupsi, Kolom Letusan hingga 1.000 Meter di Atas Puncak Sudah 437 Tenaga Honorer atau Non-ASN Lumajang Dirumahkan Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Siswa di Kotaanyar Probolinggo Dilarikan ke Rumah Sakit Dukung Pemerataan Ekonomi, KAI Daop 9 Jember Turunkan Harga Tiket KA Ijen Ekspres

Lingkungan · 12 Feb 2025 13:53 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Kolom Letusan hingga 1.000 Meter di Atas Puncak


					Istimewa. Perbesar

Istimewa.

Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 1.000 meter di atas puncak, Rabu (12/2/25) pukul 05.38 WIB.

Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA), kolom abu erupsi Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Semeru, Liswanto mengatakan, aktivitas Gunung Semeru kembali erupsi dua jam kemudian, tepatnya 08.11 WIB, namun visual Gunung Semeru tidak teramati.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 12 Februari 2025, pukul 05.38 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak,” kata Liswanto.

Liswanto menjelaskan, status Gunung Semeru saat ini berada di level ll. Sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, lanjut dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan Soroti Plaza Gempol, Desak Perbaikan Manajemen

10 Februari 2025 - 20:01 WIB

Besok, BPBD Jatim Selidiki Keretakan Tanah pasca Banjir Bandang di Probolinggo

9 Februari 2025 - 19:53 WIB

Tanggap Bencana, Mahasiswa UNZAH Tanam Vetiver Akar Wangi di Lereng Argopuro

8 Februari 2025 - 22:56 WIB

Atasi Banjir Musiman, Tim Gabungan Sisir DAS Rejoso Pasuruan

8 Februari 2025 - 22:21 WIB

Sebanyak 12 Pasar di Lumajang Akan Direhabilitasi dengan Anggaran Rp4 Miliar

7 Februari 2025 - 14:35 WIB

Banjir di Probolinggo; 3 Jembatan Putus, 7 Rumah Rusak, Seribu KK Terdampak

6 Februari 2025 - 19:48 WIB

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur, Angin Kencang hingga Hujan Lebat Ancam Sejumlah Wilayah

6 Februari 2025 - 17:46 WIB

Putusan Inkrah, Pengadilan Eksekusi Aset KAI di Kota Probolinggo

6 Februari 2025 - 12:57 WIB

Musim Penghujan Memasuki Puncaknya, BPBD Kota Probolinggo Beri Pesan Begini

5 Februari 2025 - 16:24 WIB

Trending di Lingkungan