Pasuruan,- Persekabpas Pasuruan keok saat menjamu Tornado FC Pekanbaru dalam pertandingan lanjutan Liga 3 Nusantara Babak 6 Besar di Stadion R Soedarsono Pagar Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (13/2/2025) sore.
Tuan rumah Persekabpas harus menerima kekalahan dengan 1-2 dari Tornado FC. Kekalahan ini memicu kemarahan suporter Persekabpas.
Para supporter, langsung turun ke lapangan setelah pertandingan berakhir. Kericuhan pun terjadi ketika suporter menyerang pemain Tornado FC.
Perusakan pun terjadi di stadion, di mana beberapa papan nama dan papan sponsor di lapangan dirusak. Bahkan ada lemparan batu dan botol yang mengarah ke petugas keamanan.
Manager Persekabpas, Gaung Andaka, mengaku kecewa dengan hasil pertandingan. Gaung merasa, timnya tidak hanya dirugikan oleh kekalahan, tetapi juga oleh kepemimpinan wasit.
Gaung menyebut bahwa keputusan-keputusan wasit membuat para pemain tidak bisa mengendalikan emosi, yang akhirnya berdampak pada kekalahan.
“Kami sangat kecewa dengan hasil pertandingan sore ini. Selain kalah, kami merasa dirugikan oleh wasit, yang memicu emosi pemain sehingga permainan tak bisa terkontrol,” ujar Gaung kesal.
Gaung menambahkan, bahwa kericuhan yang terjadi bisa berakibat fatal jika Komisi Disiplin (Komdis) memberikan sanksi kepada Persekabpas.
Namun, ia menegaskan bahwa wasit yang memimpin pertandingan juga harus dievaluasi dan dikenakan sanksi atas keputusan-keputusan yang merugikan salah satu tim.
“Sanksi Komdis tentu sangat berat jika dijatuhkan kepada Persekabpas, namun kami juga berharap agar wasit diberi sanksi atas tindakan yang merugikan tim kami,” papar Gaung.
Tornado FC Pekanbaru meraih kemenangan berkat gol yang dicetak oleh Ferdiansyah pada menit ke-37 dan Sandi pada menit ke-54. Persekabpas sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Edy Wardan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra