Menu

Mode Gelap
Soal Efisiensi Anggaran, Hotel di Lumajang Tak Begitu Terdampak karena Jarang Digunakan Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali Pagi Tadi, Tinggi Abu Vulkanik Capai 1.000 Meter Catat! Serangan Digital pada Perusahaan Media Siber Merupakan Bentuk Kekerasan terhadap Pers Tega! Mayat Bayi Dibuang ke Lahan Kosong di Jember Resmi Diilantik, Bupati Jember Gus Fawait Bakal Benahi Retribusi Parkir dan Beasiswa Pelajar Gus Haris – Ra Fahmi Dinilai Bawa Angin Segar di Dunia Pendidikan, 5 Lembaga ini Siap Bersinergi

Pemerintahan · 19 Feb 2025 17:33 WIB

Transisi Pemerintahan di Jember tanpa Pejabat Sekda, Dewan Buka Suara


					TANPA SEKDA: Suasana apel pagi di kantor Bupati Jember. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).
Perbesar

TANPA SEKDA: Suasana apel pagi di kantor Bupati Jember. (foto: M. Abdul Rozak Mubarok).

Jember,– Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terjadi setelah masa jabatan Pj Sekda, Arief Tyahyono, berakhir pada Jumat, (14/2/25).

Ketua DPRD Kabupaten Jember, Ahmad Halim menekankan, pentingnya menunggu pelantikan Bupati Jember terpilih, sebelum Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, mengambil langkah lebih lanjut.

“Memang kami mendapatkan informasi bahwa pejabat Sekda SK-nya sudah berakhir. Kami sarankan kepada Pemprov (Jatim) untuk menunggu bupati terpilih sebelum mengambil keputusan,” ungkap Halim, Rabu, (19/2/25).

Ia menjelaskan bahwa Plt. Bupati Jember telah mengajukan nama Pelaksana Harian (Plh) dengan inisial E. Namun ia juga menekankan pentingnya legitimasi dari bupati terpilih yang akan dilantik, Kamis, (20/2/25) besok.

Halim menyebut, kekosongan ini diperkirakan akan berlangsung selama empat hari. “Walaupun ada transisi, kami percaya bahwa pemerintahan dapat berjalan normal,” katanya.

Soal efisiensi anggaran, Halim mengaku bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Bupati Jember terpilih, untuk membahas pengelolaan anggaran.

“Ada beberapa dokumen penting yang harus ditandatangani pasca pelantikan. Kami telah mempersiapkan semuanya agar roda pemerintahan tetap bergerak,” ujarnya.

Wakil rakyat asal Fraksi Partai Gerindra itu menegaskan bahwa pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur tidak boleh terpangkas hanya karena kekosongan jabatan Sekda.

“Keinginan dari Bupati Jember terpilih adalah memastikan pelayanan publik tetap berjalan tanpa gangguan,” beber Halim.

Halim memprediksi, kemungkinan bakal ada penggabungan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk efisiensi, termasuk sektor kebudayaan dan pariwisata.

“Penggabungan ini bertujuan untuk menyamakan struktur OPD dengan kementerian di pusat,” imbuhnya. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 124 kali

Baca Lainnya

Resmi Diilantik, Bupati Jember Gus Fawait Bakal Benahi Retribusi Parkir dan Beasiswa Pelajar

20 Februari 2025 - 23:42 WIB

Usai Dilantik Jadi Bupati Lumajang, Bunda Indah Tekankan Pemerintahan Bersih dari Korupsi

20 Februari 2025 - 16:53 WIB

Jelang Dilantik, Gus Fawait Tegaskan Komitmen Siap Pimpin Jember

19 Februari 2025 - 20:31 WIB

Ibu Melahirkan Gratis di Puskesmas Jadi Program Bunda Indah

19 Februari 2025 - 09:41 WIB

Situs Resmi Pemkab Jember Diretas, Jadi Laman Judi

16 Februari 2025 - 21:37 WIB

Terkait Kejelasan Status, Ratusan Tenaga Pendidik di Lumajang Akan Dievaluasi

16 Februari 2025 - 14:42 WIB

Sebelum Dilantik Wakil Bupati, Yudha Adji Kusuma Telah Memetakan Tiga Persoalan di Lumajang

14 Februari 2025 - 16:55 WIB

DPRD Desak Anggaran Efisiensi Tiap OPD Pemkab Jember Disisir

13 Februari 2025 - 22:19 WIB

Sebanyak 414 Pelamar PPPK Tak Lolos Seleksi Tahap ll, Bisa Ajukan Sanggah

13 Februari 2025 - 16:03 WIB

Trending di Pemerintahan