Lumajang, – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi sebanyak tiga kali, pada Jumat, (21/2/25).
Berdasarkan laporan dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA) di Gunung Sawur, erupsi pertama terjadi pada pukul 06.16 WIB, dengan kolom abu tebal, setinggi 800 meter di atas puncak, mengarah ke tenggara.
Disusul dengan erupsi kedua pada pukul 06.58 WIB. Tinggi kolom abu mencapai 900 meter di atas puncak, mengarah ke tenggara dan ke arah timur. Kemudian disusul erupsi berupa letusan asap setinggi 1.000 meter, yang mengarah ke timur dan tenggara.
“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat 21 Februari 2025 dengan tinggi kolom abu 1.000 meter di atas puncak,” kata PPGA, Sigit Rian Arifin.
Menurut laporan yang ditulis oleh Sigit Rian Arifin, pada Kamis (19/2/25), selama 24 jam, Gunung Semeru telah mengalami erupsi berupa letusan sebanyak 56 kali. Dari 56 erupsi letusan tersebut, ada beberapa erupsi tidak teramati karena visual Gunung Semeru tertutup kabut tebal.
Sementara itu, Kepala Kedaruratan Bidan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudhi Cahyono menyampaikan, bahwa status Gunung Semeru saat ini masih di level ll.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di Besuk Kobokan, sepanjang 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Waspada terhadap awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar dingin yang berhulu dari Gunung Semeru,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra