Lumajang, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Lumajang menyampaikan, penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan dunia kesehatan di Kabupaten Lumajang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang, dr. Marshall Trihandono menyampaikan, berdasarkan data tahun 2024, tercatat 2.144 kasus positif TBC dari 17.062 suspect yang menjalani pemeriksaan laboratorium.
“Dengan 130 di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, sejak awal tahun 2025 hingga Februari sudah ada 300 kasus positif dari 1.539 suspect dengan angka kematian sebanyak tujuh orang,” kata Marshall, Selasa (25/2/25).
Saat ini pemerintah terus memperkuat sistem skrining guna menemukan kasus lebih cepat dan mencegah penyebaran lebih luas.
“Sistem kita adalah melakukan tes sebanyak mungkin, karena ini termasuk penyakit menular yang berbahaya. Jika tidak ditangani dengan benar, TBC dapat menjadi ancaman serius bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, dr. Marshall mengingatkan, bahwa TBC lebih berisiko bagi individu dengan penyakit penyerta, karena sistem imun yang lemah dapat memperburuk kondisi kesehatan.
“Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk menjalani pengobatan secara tuntas selama enam bulan agar bisa sembuh sepenuhnya,” ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala TBC seperti batuk berkepanjangan, demam, dan penurunan berat badan.
“Pemerintah juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pengendalian TBC, termasuk deteksi dini dan pendampingan pasien hingga sembuh,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra