Lumajang, – Jalur lintas selatan penghubung Lumajang – Malang di Jalur Piket Nol ditutup untuk sementara waktu. Pasalnya, jalur tersebut tertutup oleh material tanah longsor.
Ketebalan timbunan material tanah longsor menutup semua badan jalan, sehingga jalur utama Lumajang-Malang tak bisa dilalui kendaraan.
“Longsor sudah terjadi sejak pagi tadi, sedangkan saya sudah menunggu terlalu lama, jadi ya saya putar balik saja,” kata Timo warga Candipuro yang mau ke Kabupaten Malang, Jumat (28/2/25).
Untuk diketahui, tanah longsor ini merupakan kejadian yang berulang di jalur tersebut, terutama saat intensitas hujan tinggi.
Meski material longsor menutupi jalan sepenuhnya, beruntung tidak ada korban jiwa. Warga dan relawan telah memperingatkan pengguna jalan untuk berhenti sementara sebelum longsor terjadi. Namun, dampaknya membuat arus lalu lintas lumpuh total.
Sementara itu, Usman pengendara sepeda motor lebih memilih lewat jalur alternatif Curah Kobokan yang berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Untuk diketahui, jalur Curah Kobokan merupakan salah satu jalur banjir lahar hujan Gunung Semeru.
“Saya harus lewat jalur lahar Curah Kobokan, karena saya membawa beberapa paket yang harus diantarkan sekarang,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Candipuro, AKP Lugito mengatakan, telah terjadi longsor di KM 57 Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (28/2/25) pukul 10.03 WIB.
“Jalur Piket Nol tepatnya di KM 57 telah terjadi tanah longsor,” katanya.
Karena material tanah longsor yang terjadi di jalur Piket Nol sangat besar, membuat tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Untuk hari ini jalur Piket Nol sudah tidak bisa diakses lagi, mengingat material yang menutupi badan jalan sangat besar,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra