Menu

Mode Gelap
Manfaat Berpuasa Sangat Baik bagi Kesehatan Tubuh Komisi A DPRD Apresiasi Capaian Kinerja Diskominfo Lumajang Pocari Sweat Run 2025 Bakal Digelar di Sirkuit Mandalika Lombok, Menpora Dito Berikan Apresiasi Ngabuburit Asyik Bersama Komunitas Animal Lovers Probolinggo, Kenalkan Hewan ke Masyarakat Penyelewengan Pupuk Subsidi di Jember Terbongkar, Polisi Sita 3 Ton Pupuk Ramadhan Jadi Alasan Turunnya Pendapatan Pajak di Lumajang

Lingkungan · 9 Mar 2025 17:40 WIB

Waspada! Dua Kecamatan di Probolinggo ini Masuk Zona Merah Bencana


					RAWAN: Aliran Sungai Rondoningo di Kabupaten Probolinggo kerap meluap dan menyebabkan banjir bandang. (foto: dokumen) Perbesar

RAWAN: Aliran Sungai Rondoningo di Kabupaten Probolinggo kerap meluap dan menyebabkan banjir bandang. (foto: dokumen)

Probolinggo,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terus melakukan pemetaan wilayah potensi bencana. Sejauh ini, terdapat 2 dari 24 kecamatan yang berzona merah dalam wilayah rawan bencana.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, dua kecamatan tersebut adalah Gading dan Krucil.

Penyematan zona rawan bencana pada 2 kecamatan tersebut tidak terlepas dari jumlah bencana yang terjadi selama tahun 2025 ini.

“Pemetaan bencana kami lakukan sebagai wujud antisipasi dan mitigasi resiko bencana yang dapat ditimbulkan,” kata Zubaidullah, Minggu (8/3/25).

Ia menyebut, sejauh ini sudah terjadi 7 insiden bencana di Kecamatan Gading. Sedangkan di Kecamatan Krucil, jumlah bencana yang terjadi sudah 8 kali.

Insiden bencananya pun beragam. Mulai dari dari tanah longsor, cuaca ekstrim, angin kencang, sampai dengan banjir bandang.

“Sejauh ini batu dua kecamatan ini yang bencananya lebih dari enam kali,” ucapnya.

Ia menyebut, sejatinya semua wilayah di Kabupaten Probolinggo berpotensi terjadi bencana. Hanya saja wilayah yang kerap ditimpa bencana lebih menjadi atensi.

Meski demikian, ia berharap wilayah yang statusnya masih aman tidak lengah dan tetap  waspada dengan potensi bencana, yang bisa terjadi kapan saja.

“Tidak hanya zona merah yang kami waspadai, wilayah lainnya tetap kami pantau, tidak ada yang diabaikan, sebab wilayah lainnya juga memiliki potensi yang sama, sehingga perlu tetap waspada,” beber dia. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 112 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gus Haris Soroti Alih Fungsi Lahan di Lereng Argopuro, Disebut Turut Sebabkan Banjir

11 Maret 2025 - 17:45 WIB

Pemulihan Pasca Bencana, Bupati Probolinggo Gus Haris Tinjau Lokasi Terdampak Banjir

11 Maret 2025 - 16:14 WIB

Jelang Musim Mudik, Dua Exit Tol di Probolinggo jadi Fokus Kepolisian

10 Maret 2025 - 20:08 WIB

Penutupan Grojogan Sewu Dipicu Perselisihan DPRD versus Oknum Preman

10 Maret 2025 - 13:41 WIB

Antisipasi Lonjakan Kejahatan saat Ramadhan, Polres Jember Tingkatkan Patroli Keamanan

9 Maret 2025 - 20:12 WIB

Persoalan Tata Kelola Air Terjun Grojogan Sewu Berlanjut, Pemkab Lumajang Tutup Sementara

9 Maret 2025 - 15:38 WIB

Polemik Limbah Tambak Udang di Jember, WALHI Jatim Sebut Pencemaran Sudah Lebih 5 Tahun

7 Maret 2025 - 17:35 WIB

Tol Probowangi Paket II akan Dibuka Fungsional saat Arus Mudik Lebaran 2025

7 Maret 2025 - 16:55 WIB

Telan Anggaran Rp13,9 Miliar, Dam Boreng di Lumajang Diresmikan Gubernur

7 Maret 2025 - 09:14 WIB

Trending di Lingkungan