Jember,- Puncak arus mudik Lebaran 2025 terjadi sejak Kamis hingga Jumat (27-28/3/2025). Di Jember, lonjakan penumpang via PT. Kereta Api Indonesia (KAI) terjadi signifikan.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menjelaskan, kebijakan work from anywhere (WFA) atau bekerja dimana saja oleh pemerintah, telah mengubah cara masyarakat merencanakan perjalanan.
Kebijakan itu, menurut Cahyo, menghasilkan penyebaran arus mudik yang lebih merata dalam jumlah penumpang.
Sejak 21 Maret 2025, rata-rata penumpang harian mencapai 8.860 orang, dengan puncak lonjakan terjadi pada 27 Maret, yang mencatat 10.482 penumpang.
“Arus mudik tahun ini lebih merata, tidak hanya terkonsentrasi pada satu atau dua hari menjelang lebaran. Ini berkat fleksibilitas yang diberikan kepada para pegawai untuk merencanakan perjalanan mereka,” ujar Cahyo.
Stasiun Jember menjadi pusat dari aktivitas mudik, yang mencatatkan 28.461 penumpang berangkat dan 21.956 penumpang tiba sejak awal periode mudik.
Stasiun Ketapang dan Banyuwangi Kota juga mencatatkan lonjakan angka yang signifikan. Namun Jember tetap menjadi yang teratas.
Meskipun lonjakan penumpang terjadi, PT KAI Daop 9 Jember masih menawarkan sejumlah tiket untuk perjalanan. Kereta yang masih memiliki ketersediaan tiket antara lain KA Ijen Ekspres dan KA Mutiara Timur.
Cahyo mengingatkan agar para calon penumpang untuk membeli tiket melalui kanal resmi untuk menghindari penipuan.
“Loket di stasiun hanya melayani pembelian tiket secara langsung (go-show) mulai 3 jam sebelum jadwal pemberangkatan,” pungkas Cahyo. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra