Pasuruan, – Perayaan Idul Fitri tahun ini terasa berbeda bagi warga Dusun Karang Tanjung dan Dusun Gambiran, Desa Bandaran, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.
Hingga Senin (31/3/2025) siang, genangan banjir setinggi 10 hingga 20 sentimeter masih merendam wilayah tersebut. Meski demikian, warga tetap menjalankan tradisi tahunan Mada-mada, yaitu bersilaturahmi dengan bersalaman ke tetangga dan kerabat.
Mada-mada merupakan tradisi khas masyarakat setempat saat Lebaran, di mana warga saling mengunjungi rumah satu sama lain untuk mempererat tali persaudaraan. Meski harus menerobos genangan air, semangat kebersamaan tetap terasa di tengah musibah.
Satuhar, warga Dusun Gambiran mengatakan, bahwa meskipun air belum sepenuhnya surut, masyarakat tetap dapat melaksanakan Shalat Ied dengan baik karena masjid di wilayah mereka tidak terdampak banjir.
“Air berangsur surut, tetapi masih ada genangan. Untuk Shalat Ied tadi masih bisa, masjid tidak kebanjiran dan tetap bisa digunakan,” ujarnya.
Banjir yang menggenangi Winongan terjadi sejak Minggu (30/3/2025) akibat hujan deras di dataran tinggi Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Luapan Sungai DAS Rejoso menyebabkan permukiman warga terendam. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra