Lumajang, – Industri pariwisata salah satu sektor yang paling penting dalam perekonomian banyak daerah di Indonesia. Termasuk Kabupaten Lumajang. Namun, masih banyak pengelola objek wisata yang belum transparan dalam menetapkan tarif tiket masuknya untuk wisatawan manca negara.
Akibatnya, wisatawan manca negara (wisman) harus mencari informasi sendiri atau menunggu sampai mereka tiba di lokasi.
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dan ketidaknyamanan bagi wisatawan, terutama di objek wisata Tumpak Sewu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Hal itu diakibatkan keterbukaan informasi yang tidak cukup tentang biaya tiket masuk yang harus dibayar.
Di samping itu, ketidaktransparan tarif tiket masuk dapat berdampak negatif bagi industri pariwisata. Sebab, wisatawan manca negara mungkin akan berpikir dua kali sebelum mengunjungi destinasi wisata yang tidak transparan dalam menetapkan tarifnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan dan pendapatan yang diterima oleh destinasi wisata tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lumajang, Yuli Harisma Wati mengatakan, kalau soal tarif tiket masuknya wisata manca negara ia mengaku, belum menghitungnya.
“Tapi tetap kita akan melihat selama dua minggu libur lebaran ini, bagaimana kunjungannya. Tapi yang jelas, sudah satu minggu banyak sekali wisatawan luar daerah dan wisatawan manca negara,” kata Yuli, Rabu (9/4/25).
Dalam hal ini, bisa dibilang Dinas Pariwisata mungkin tidak memiliki sistem pengelolaan keuangan yang transparan, sehingga mereka tidak ingin mempublikasikan tarif tiket masuknya untuk menghindari pertanyaan tentang biaya tarif tiket masuk wisatawan manca negara.
Namun, perlu diingat bahwa transparansi dalam menetapkan tarif tiket masuknya sangat penting untuk membangun kepercayaan dan kepuasan wisatawan. Dengan demikian, Dinas Pariwisata dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata.
Di sisi lain, wisatawan manca negara terus berdatangan di Air Terjun Tumpak Sewu. Bahkan, sebelum sampai ke Tumpak Sewu, mereka memilih alam (adventure).
“Banyak wisata manca negara yang menyukai alam (adventure), jadi sekarang ini yang jadi titik kunjungan mancanegara di Pronojiwo, seperti Tumpak Sewu,” jelas Yuli.
Yang harus Dispar lakukan, destinasi wisata asing harus lebih transparan dalam menetapkan tarif tiket masuknya. Mereka harus menyediakan informasi yang jelas dan akurat tentang biaya yang harus dibayar oleh wisatawan.
Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan untuk menetapkan tarif yang wajar dan kompetitif dengan destinasi wisata lainnya. Ketidaktransparan tarif tiket masuk dapat menyebabkan kesulitan bagi wisatawan asing dan berdampak negatif bagi industri pariwisata. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra