Menu

Mode Gelap
Pemkab Lumajang Habiskan Rp7,2 M untuk Belanja Motor Kades, Bupati Beberkan Alasannya Pemkab Lumajang Siapkan Rp6,7 M untuk Belanja Motor PCX bagi 198 Kades Pelaku Kasus Pelecehan Seksual di Lumajang Berstatus PNS Cari Tantangan Baru, Pevoli Mega Hangestri Resmi Tinggalkan Red Sparks Guru SD di Lumajang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Enam Siswi Tiga Terdakwa Kasus Ganja di Gunung Semeru, Lumajang Jalani Sidang Lanjutan

Lingkungan · 15 Apr 2025 02:58 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025


					Ilustrasi saat musim penghujan. Perbesar

Ilustrasi saat musim penghujan.

Probolinggo,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi akan terjadi cuaca ekstrim di Jawa Timur, seiring akan berakhirnya musim penghujan.

Sejumlah daerah pun diprediksi akan segera memasuki masa peralihan. Adapun Di Kota Probolinggo, akhir musim penghujan diperkirakan terjadi pada akhir April 2025.

Dalam prediksi BMKG Juanda, cuaca ekstrim diyakini terjadi pada tanggal 13 – 19 April 2025. Pada situasi ini, bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor, hingga puting beliung, rawan terjadi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini Kota Probolinggo sudah memasuki akhir musim penghujan. Namun demikian, potensi turunnya hujan masih bisa terjadi.

“Potensi hujan masih ada dan masih bisa terjadi. Dengan akan terjadinya cuaca ekstrim, potensi bencana sama seperti daerah lain, hanya beda di tingkat kekeringan saja,” kata Sugito, Senin (14/4/25).

Ia menjelaskan, untuk musim pancaroba di Kota Probolinggo akan terjadi pada akhir April 2025. Sehingga jika melihat analisa BMKG, maka musim kemarau di Kota Probolinggo, terjadi mulai Mei – hingga Oktober 2025.

Dengan prediksi akan terjadinya cuaca ekstrim akibat pancaroba, BPBD Kota Probolinggo mengimbau agar warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, khususnya saluran irigasi dari tumpukan sampah.

Selain itu warga diminta agar tidak membakar sampah sembarangan karena hembusan angin mencapai 10 kilometer per jam sehingga berpotensi mengakibatkan kebakaran.

“Pancaroba juga berpotensi munculnya penyakit, sehingga masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat,” Sugito memungkasi. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Trending di Lingkungan