Probolinggo,- Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, di Kota Probolinggo terjadi fenomena bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api (KA). Fenomena ini tak luput dari perhatian para psikolog.
Spesialis Psikologi RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo, Mariya Manna menyebut, fenomena terjadinya bunuh diri penyebabnya kompleks dan rumit.
Menurutnya, bunuh diri tidak hanya karena seseorang mengalami kesulitan perekonomian sulit. Terkadang, juga terjadi pada orang dengan taraf ekonomi menengah keatas.
Bunuh diri ini, sambungnya, juga berkaitan dengan depresi. Namun ada juga yang dipengaruhi faktor bipolar atau masalah kesehatan mental yang fase depresinya kambuh dan mengarah ke aksi bunuh diri.
“Juga yang berpeluang untuk seseorang melakukan bunuh diri juga karena gangguan kepribadian ambang,” kata Mariya, Senin (21/4/25).
Ia menjelaskan, bahwa seseorang yang mengalami depresi menganggap bahwa masalah yang dimilikinya tidak ada solusinya. Alhasil, ia mengakhiri hidup yang menurutnya adalah solusi.
Ada bermacam-macam faktor seseorang mengakhiri hidup. Paling banyak karena masalah ekonomi, orang kaya yang merasa capek dan kosong, merasa kesepian meskipun mempunyai keluarga.
Ada juga karena faktor sakit bertahun-tahun tidak sembuh, ditambah support system yang dalam hal ini keluarga, tidak ada, termasuk faktor asmara yakni putus cinta.
“Ini semua terjadi karena pada pribadinya coping stress atau upaya untuk mengatasi dan menangani stres tidak bagus, pola berpikirnya terlalu sempit, dan suport sistem yang kurang, sehingga seseorang mengakhiri hidup,” bebernya.
Solusi untuk mengatasi fenomena ini, diantaranya sadar terhadap diri sendiri, membuka pikiran ketika merasa tidak baik-baik saja dengan datang ke psikolog, atau sharing ke teman terdekat.
“Dengan datang ke psikolog atau ngobrol bersama teman atau orang lain menjadi solusi. Juga jangan pernah berpikir bahwa hidupnya paling menderita, selain suport sistem juga diperlukan,” imbuh Mariya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan bunuh dengan cara menabrakkan diri ke kereta api, dua kali terjadi Kota Probolinggo dalam beberapa hari terakhir.
Pertama, terjadi pada Minggu (24/2/25). Saat itu, pengendara motor menabrakkan kereta api di perlintasan sebidang Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.
Kedua, terjadi pada Minggu (20/5/25). Seorang pejalan kaki diduga menabrakkan diri ke kereta api yang melintas di perlintasan kereta api jalan Ikan Kerapu, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra