Lumajang, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lumajang telah membuat pelayanan Crisis Center untuk mendampingi korban pelecehan yang dialami siswa-siswi.
Crisis Center ini diisi oleh guru Bimbingan Konseling (BK) yang sudah ada di setiap sekolah.
Kepala Disdikbud, Nugraha Yudha Murdianto mengatakan, tujuan diadakan Crisis Center ini adalah untuk memberikan pendampingan terhadap kesehatan mental siswa yang diakibatkan pelecehan.
“Dengan adanya Crisis Center, siswa yang menjadi korban pelecehan dapat mendapatkan dukungan dan pendampingan yang tepat untuk membantu mereka pulih dari trauma,” kata Yudha saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/25).
Kata dia, guru BK yang tergabung dalam Crisis Center akan berperan penting dalam mendampingi korban pelecehan. Mereka akan memberikan dukungan emosional, konseling, dan pendampingan kepada siswa yang menjadi korban pelecehan.
“Crisis Center ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang tepat untuk korban pelecehan, sehingga mereka dapat merasa aman dan didukung dalam proses pemulihan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus pelecehan siswa SMP yang dilakukan oleh guru PNS di Lumajang masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Lumajang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, Nugraha Yudha Murdianto mengatakan, bahwa orangtua korban telah melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.
“Namun pelapor tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang perkembangan kasus tersebut,” kata Yudha saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Senin (21/4/25).
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu menyampaikan, bahwa polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dalam kasus tersebut.
“Untuk hari ini, masih memanggil saksi-saksi. Kalau pelapor dan korban sudah dilakukan pemeriksaan. Kalau sekarang yang diperiksa saksi-saksi yang lain,” kata Ipda Untoro. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra