Lumajang, – Jumlah penderita Tuberculosis (TBC) di Lumajang menurun signifikan dari tahun 2024 ke 2025. Memang masih menjadi pertanyaan besar, apakah upaya pencegahan TBC sudah maksimal?
Berdasarkan data yang diperoleh hingga 15 April 2025, jumlah penderita TBC di Lumajang menurun dari 2412 pasien pada tahun 2024 menjadi 604 pasien.
“Jumlah penderita TBC di Lumajang sejak 2024 hingga 2025, untuk 2024 jumlahnya 2412 pasien. Untuk 2025 jumlahnya 604 pasien (data per 15 April 2025),” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Lumajang dr. Marshall Trihandono, Senin (28/4/25).
Meskipun penurunan jumlah penderita TBC ini patut diapresiasi, namun perlu dipertanyakan apakah upaya pencegahan yang dilakukan sudah maksimal.
Pemeriksaan skrining deteksi dini memang penting untuk mendeteksi TBC secara dini, namun perlu dipastikan bahwa pemeriksaan ini sudah dilakukan secara efektif dan efisien.
“Kamis, kami sudah melakukan edukasi penyuluhan tentang bahaya dan pencegahan TBC,” kata Marshall.
Di samping melakukan edukasi, Dinkes Lumajang melakukan pemeriksaan skrining deteksi dini terhadap terduga TBC. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada orang yang berisiko tinggi dan kontak erat dengan penderita TBC.
“Melakukan pemeriksaan skrining deteksi dini terhadap terduga TBC. Biasanya pada orang yg berisiko tinggi dan ada kontak erat penderita TBC,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra