PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Eksodus warga pasca Kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Papua, terus terjadi. Selasa (8/10) malam, sedikitnya 6 pengungsi Wamena asal Kabupaten Probolinggo berhasil dipulangkan.
Mereka tiba di bandara Internasional Juanda Surabaya sekitar pukul 20.00 Wib, terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan. Enam orang ini berasal dari Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran, atas nama Juma’in, M. Rosim, M. Irfan, Selami, Satik Krismawati dan Ahmad Yudha Aditya.
Relawan penjemput pengungsi Wamena asal Kabupaten Probolinggo, Samsudin menjelaskan, ada 4 kendaraan roda 4 yang siapkan menjemput mereka di Bandara Juanda. Pasca dari bandara, mereka diantarkan ke ke tempat tinggalnya masing-masing.
“Ada 10 relawan kami yang ditugaskan untuk menjemput ke bandara dan nantilangsung diantarkan ke kediamannya masing-masing. Sejauh ini, informasi yang diperoleh, masih banyak warga Probolinggo yang tertahan di sana (Wamena, red),” kata Syamsuddin.
Meski 6 warga berhasil dipulangkan, ia menyayangkan kurang aktifnya Pemerintah Kabupaten Probolinggo, khususnya Dinas Sosial (Dinsos) dalam memberikan perlindungan bagi warganya yang menjadi korban tragedi kemanusiaan di Bumi Cenderawarsih.
“Sebelum menjemput pengungsi itu ke bandara, saya sudah hubungi sebanyak 7 kali tapi tidak diangkat. Baru setelah foto anggota kami yang akan menjemput warga Probolinggo tersebar, Dinsos menyusul,” sesal pria yang juga Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo ini.
Syamsudin berharap, langkah relawan bentukan LIRA dalam aksi tanggap kemanusiaan terhadap pengungsi Wamena, bisa menyadarkan para stake holder terkait. “Semestinya mereka lebih tanggap menghadapi bencana sosial seperti ini,” harap dia.
Terpisah, Kasi Kebencanaan Dinsos Kabupaten Probolinggo, Yuliatin menuturkan, sejauh ini pihaknya terus melakukan pendataan jumlah warga Kabupaten Probolinggo yang tertahan di Wamena. Selasa sore sebelumnya, 11 orang pengungsi juga telah dipulangkan ke kampung halamannya.
“(Jumlah pastinya) kita belum identifikasi ya, namun informasinya ada sekitar 150 orang warga asal Kabupaten Probolinggo yang masih tertahan. Nanti pakai kapal laut (pemulangannya),” jelas Yuliatin. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad